Bahasa Malayalam, merupakan bahasa resmi negara bagian terselatan India, Kerala dengan jumlah penutur kurang lebih 35 juta jiwa atau 4% penduduk India. Bahasa ini juga dipakai oleh masyarakat kepulauan Lakadewa (Lakshadweep) yang mayoritas Muslim. Kecuali pulau Minicoy yang berbahasa Bahasa Divehi. Bahasa Malayalam terutamanya dituturkan oleh orang Malayali.
Bahasa Malayalam tergolong dalam rumpun bahasa Dravida,[5] sehingga mempunyai keserupaan, terutama dengan bahasa Tamil dan Kannada.
Sejarah
Pada mulanya Bahasa Malayalam banyak dipengaruhi oleh Bahasa Tamil, khususnya dalam dunia kesusasteraan. Namun pada perkembangan selanjutnya, bahasa ini banyak diwarnai oleh bahasa Sanskerta, disamping bahasa Tamil sebagai bahasa yang digunakan untuk urusan administrasi pada masa itu. Namun bahasa Malayalam kemudian mulai menjadi berbeda dari bahasa Tamil. Perbedaan ini diperkirakan terjadi sejak abad ke-4 dan 5 Masehi karena letak geografis Kerala yang bergunung-gunung sehingga mereka terisolir dari dunia luar.
Kemudian banyak pendatang Indo-Arya yang bermukim di Kerala dan memasukkan pengaruh bahasa Sanskerta ke dalam bahasa Malayalam. Untuk mengatasi kendala bahasa antara pendatang Arya dan penduduk setempat, maka diciptakan campuran kedua bahasa tersebut yang disebut Manipravalam. Leelatilakam yang ditulis pada abad ke-14 menjabarkan Manipravalam secara lengkap.
Setelah masuk abad ke-15, tipe puisi gatha mulai muncul. Karya terpenting dari masa itu adalah Krishnagatha yang ditulis oleh Cherusseri. Karya ini menggunakan bahasa Malayalam dengan sedikit sekali pengaruh bahasa Sanskerta.
Kemudian pada abad ke-17 dimulailah era modern bahasa Malayalam dengan penulis terkenal dimasa itu bernama Thunchath Ramanujan Ezhutachan dengan karyanya yang berjudul Adhyatma Ramayanam. Di sinilah kemudian hubungan antara Malayalam dan Tamil mulai merenggang.
Bahasa Malayalam banyak mendapat pengaruh dari berbagai bahasa yakni Syria, Latin, Portugis, Inggris, Arab, Persia, Urdu, Hindi, Tamil, Sanskerta dan Pali.
Dialek
Bahasa Malayalam mempunyai gradasi bahasa yang berbeda antara kaum Brahmi dan kaum Harijan. Bahasa Malayalam variasi kaum Brahmi kaya dengan pengaruh bahasa Sanskerta. Sedangkan penganut Islam banyak menggunakan kosakata dari bahasa Arab dan Urdu dalam pembicaraan sehari-hari. Kalangan Kristen banyak mendapat pengaruh kosakata dari bahasa Syria, Latin, Portugis dan Inggris.
Sebuah varian Malayalam juga dipakai oleh komunitas Yahudi yang kini hanya sedikit jumlahnya di Kerala. Istilah-istilah keagamaan dan kekerabatan mereka masih dipengaruhi oleh bahasa Ibrani.
Bahasa Malayalam sekarang ini sangat banyak dipengaruhi oleh Bahasa Inggris, yang menduduki posisi sebagai bahasa pendidikan dan urusan antar kelompok. Kosakata bahasa Inggris banyak dipakai dalam percakapan bahasa Malayalam baik disadari maupun tidak.
Sistem penulisan
Bahasa Malayalam ditulis dalam sistem grantha yang masih diperdebatkan asal usulnya, atau disebut vattezuthu yakni tulisan melingkar.
Terdiri dari 53 huruf yang terbagi atas 20 huruf hidup dan 33 huruf mati. Selain huruf vattezuthu itu tadi, masyarakat Muslim juga menggunakan varian huruf Arab berbahasa Malayalam.
Huruf Arab-Malayalam banyak juga dipakai oleh kalangan Muslim Malayalis yang bermukim di Singapura.
Contoh bahasa
- Namaskaram! = Halo!
- Sughamano? = Apa kabar?
- Sughamanu = Baik-baik
- Nandhi = Terima kasih
- Thankalude perenthaanu? = Siapa namamu?
- Ente peru…..ennanu = Nama saya…..
- Pinnekkanam = Sampai jumpa.
Referensi
- ^ Ethnologue (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-25, 19), Dallas: SIL International, ISSN 1946-9675, OCLC 43349556, Wikidata Q14790, diakses tanggal 23 April 2022
- ^ Official languages, UNESCO, diakses tanggal 2007-05-10
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Malayalam". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Malayalam". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ Damayanti, R., dan Suryandari, S. (2017). Psikolinguistik: Tinjauan Bahasa Alay dan Cyber Bullying (PDF). Kresna Bina Insan Prima. hlm. 6. ISBN 978-602-6276-24-7.