Asuka Langley Soryu (惣流・アスカ・ラングレー, Sōryū Asuka Rangurē) adalah tokoh fiktif dari waralaba Neon Genesis Evangelion. Dalam seri ini, dia ditunjuk sebagai Children Kedua dan pilot Evangelion Unit 02. Nama keluarganya diromanisasi menjadi Soryu di manga bahasa Inggris, dan Sohryu di seri televisi dan film bahasa Inggris serta di situs web Gainax. Asuka disuarakan oleh Yūko Miyamura dalam bahasa Jepang untuk seluruh animasi dan barang niaga terkait; dan oleh Tiffany Grant dalam bahasa Inggris. Dalam film Rebuild of Evangelion, nama keluarganya diubah menjadi Shikinami (式波).
Dalam jajak pendapat Newtype Maret 2010, Asuka terpilih sebagai karakter anime wanita terpopuler ketiga dari tahun 1990-an.[2]
Konsep
Nama keluarga Asuka diambil dari nama kapal induk Jepang saat Perang Dunia II, Soryu. Nama tengahnya dari kapal induk Amerika Serikat saat Perang Dunia II, Langley. Nama belakangnya di Rebuild dari kapal perusak Jepang saat Perang Dunia II, Shikinami. Nama pemberiannya berasal dari Asuka Saki (砂姫 明日香, Saki Asuka), karakter utama dari manga Jepang Super Girl Asuka (超少女明日香, Chō Shōjo Asuka) karya Shinji Wada.[3]
Perancang tokoh Yoshiyuki Sadamoto menjelaskan bahwa dia "pertama kali merancang gadis serupa Asuka sebagai karakter utama", tetapi merasa ini terlalu mirip dengan anime yang dia dan Anno kerjakan sebelumnya, seperti Gunbuster dan Nadia. Dia menyarankan Anno agar mereka mengubah karakter utamanya menjadi laki-laki, agar lebih sesuai dengan genre robot.[4]
Seiring perancangan seri, Sadamoto meyakini bahwa Asuka akan menempati posisi "'idola di dunia Eva". Dia juga menggambarkan keyakinannya ini dalam hubungan antara Asuka dengan Shinji yang dibuat mirip dengan hubungan Jean, orang yang disukai oleh Nadia yang akhirnya menjadi suaminya di Nadia. Kepribadian Asuka, dan juga karakter lainnya, dirancang agar dapat dipahami dalam sekilas.[5]
Yūko Miyamura, pengisi suara bahasa Jepang untuk Asuka, mengatakan "Asuka bukan karakter yang paling terbuka hatinya yang pernah saya temui...setiap kali saya mencoba mendekatkan diri saya padanya lebih jauh, dia tidak pernah mengizinkan dirinya tersinkron dengan 'saya'... Suatu hari, saya menemukan bahwa ada tembok di hati Asuka".[6][7] Lama setelah itu, dia menyatakan bekerja di seri ini "sangat sulit" dan beberapa kali dia "ingin meniadakan Evangelion."[8] Pengisi suara bahasa Inggris untuk Asuka, Tiffany Grant, merasa memerankan Asuka itu "menyegarkan", karena "Asuka mengucapkan kata-kata buruk pada banyak orang, kata-kata yang sebenarnya ingin Anda katakan kepada orang lain namun tidak dapat Anda ungkapkan langsung."[9]
Pemunculan
Neon Genesis Evangelion
Asuka pertama kali diperkenalkan di seri pada episode 8;[10] dengan kedatangan Eva Unit 02 dan pertempuran Asuka dan Shinji melawan Malaikat Gaghiel. Asuka ditampilkan dapat mempertahankan rasio sinkronisasi yang tinggi serta memiliki keterampilan yang luar biasa sebagai pilot Eva, menjadikan dirinya sangat agresif dan percaya diri dalam pertempuran. Asuka merupakan kelahiran Jerman dari ayah yang tidak diketahui namanya dan ibu Jepang-Jerman bernama Kyoko Zeppelin Sohryu.
Dia memulai persahabatan dengan ketua kelas Hikari Horaki, dan saat dia mulai mencoba untuk juga berteman dengan Rei Ayanami, dia malah menjadi sangat berantipati padanya. Dia juga tidak terlalu suka dengan teman Shinji, Touji dan Kensuke. Asuka juga menyukai walinya yang lebih tua sebelum tiba di Tokyo-3, Kaji Ryoji. Namun Kaji dengan sopan menolak Asuka, dan mencoba mendekatkan Asuka dengan Shinji dan mempererat hubungannya dengan Misato.
Sejak dari episode 9, Asuka tinggal bersama Shinji di bawah pengawasan Misato, dan keduanya mengenali satu sama lain semakin jauh. Asuka mulai memanggilnya "baka-Shinji" (Shinji bodoh). Asuka sering juga mengejeknya karena kurangnya rasa peduli dan jiwa laki-laki yang ada pada Shinji. Walaupun seiring dengan pertempuran yang sering dilakukan bersama, Asuka mulai menyukainya, dan bahkan menciumnya di episode 15. Shinji tidak menanggapinya. Hal ini membuat Asuka marah, dan membuatnya membenci keterampilan Shinji yang lebih meningkat dibandingkan miliknya. Setelah pertama kalinya kalah dalam bertempur, saat melawan Zeruel, kepercayaan diri (dan begitu pula dengan rasio dan efektivitas sebagai pilot) Asuka mulai berkurang.
Pada episode 22, ketika Malaikat Arael muncul, Asuka, yang terbebani hasil tes sinkronisasi yang semakin buruk, menjadi marah setelah diperintahkan untuk menjadi pilot cadangan untuk Rei. Dia melawan perintah dan mencoba menyerang Malaikat seorang diri, tetapi kewalahan dengan serangan psikologis sang Malaikat.[11] Asuka dipaksa melepas kenangan trauma masa kecilnya saat melihat ibunya tak dapat mengenalinya dan malah menganggapnya boneka, yang kemudian melakukan bunuh diri di hari yang sama saat Asuka dipilih menjadi pilot Eva; juga kenangan tidak diacuhkannya oleh Kaji serta ditolaknya oleh Shinji.[12] Dia menjadi tidak mampu lagi mengendarai Unit 02,[13] dan karena mengendarai Eva adalah tujuan utama hidupnya, yang diyakini Asuka akan membuat dirinya disukai dan dihormati,[14] Asuka kehilangan niat hidupnya dan menghabiskan waktunya berkeliaran di jalan Tokyo-3 tanpa tujuan di episode 23. Di episode 24, dia ditemukan dalam keadaan telanjang dan kekurangan gizi oleh Nerv di sebuah bangunan kumuh yang ditinggalkan, dan kemudian dibaringkan di rumah sakit karena menderita katatonia.[15]
Selama Pelengkapan, Asuka adalah salah satu tokoh yang menentang Shinji mengenai pandangan hidupnya. Dia juga memiliki episode tersendiri yang mengeksplorasi karakternya. Dalam dunia alternatif di episode 26, Asuka membangunkan Shinji di kamarnya, dan menjadi teman masa kecilnya di versi Tokyo-3 yang lebih tenteram.
The End of Evangelion
Dalam The End of Evangelion, ketika Pasukan Bela Diri Strategis Jepang menyerbu NERV, Asuka ditempatkan di dalam Unit 02, yang terbenam dalam sebuah danau di Geofront, untuk melindunginya. Saat dia dibombardir serangan mendalam, Asuka bangkit menyatakan bahwa dia menolak untuk mati, dan dalam masa tenang, menyadari bahwa jiwa ibunya berada di dalam Eva dan telah melindunginya selama ini. Identitas dirinya kembali, dia keluar ke permukaan dan mengalahkan JSSDF, sebelum menemui Eva Produksi Massal. Meski dia berhasil melumpuhkan semua kesembilan lawannya, Unit 02 kehabisan daya dan daya tak terbatas dari Engine S² Eva Produksi Massal (yang memungkinkan mereka dapat tetap berfungsi meski rusak parah atau terlepas bagiannya) akhirnya memungkinkan mereka untuk merobek badan dan melepas bagian-bagian Unit 02 menggunakan replika Lance of Longinus mereka.
Shinji dan Asuka memiliki adegan bagai mimpi yang panjang selama Pelengkapan, di mana Asuka menyatakan bahwa dia mengetahui Shinji melakukan masturbasi karena melihat dadanya yang terbuka di awal film. Asuka mengultimatum Shinji yang menseksualisasi badannya tepat di depannya. Shinji, saat mengingatkan kembali saat-saat mereka dahulu berciuman,memberi tahu Asuka bahwa dia ingin menolongnya dan terus tinggal bersamanya. Namun, Asuka menolaknya, menyatakan bahwa Shinji tidak pernah benar-benar mencintai siapa pun dan hanya mencarinya sebagai penghibur. Shinji sangat marah karena penolakan ini. Dia menyerang Asuka dengan mencekiknya.[16]
Setelah Shinji menolak Pelengkapan, Asuka adalah orang kedua yang kembali mengikuti Shinji pada adegan terakhir film, lukanya yang tersisa karena bertempur melawan Eva Produksi Massal ditutupi perban.[17] Shinji mulai mencekik Asuka yang tampak koma, sebelum Asuka membelai wajahnya dengan cara yang mirip dengan Yui, ibu Shinji, saat membelainya dulu. Dia kemudian mengucapkan salah satu kalimatnya yang paling terkenal: 'Kimochi warui' ("Saya merasa sakit" atau "Begitu menjijikkan") dengan suara dingin.
Rebuild of Evangelion
Di empat film hasil re-imagining seri TV ini, Asuka baru muncul di film kedua, Evangelion: 2.0 You Can (Not) Advance. Beberapa perubahan terjadi pada karakternya, seperti nama keluarganya berubah dari Sōryū (惣流) menjadi Shikinami (式波)[18] mengikuti konvensi penamaan kapal maritim Jepang, serta gelarnya berubah dari sarjana menjadi kapten di angkatan udara Eropa sebagai pilot pesawat tempur.[19] Selain itu, Shikinami juga tidak memiliki fobia dengan boneka seperti Sōryū, serta tidak lagi memiliki kegilaan seperti Kaji, dan memilih untuk mengabaikan undangan untuk melakukan perjalanan dengannya sampai Misato memaksanya pergi. Shikinami juga lebih pendiam dibanding Sōryū, dan tidak menjalin persahabatan dengan Hikari.
Shikinami tiba di Tokyo-3 mengalahkan Malaikat ke-7 seorang diri dengan mudah. Dia memperkenalkan dirinya ke Shinji, Touji, dan Kensuke; namun tidak menyukai Rei. Asuka terlihat bermain dengan boneka tangan dan menganggap dirinya istimewa sehingga selalu sendiri. Sebelum melawan Malaikat ke-8, Asuka tidak dapat tidur karena gelisah, lalu dia ke kamar Shinji dan berbincang dengannya sambil berbaring di sisinya, menanyakan mengapa Shinji mengendarai Eva. Asuka mencoba mempelajari cara memasak untuk mengesankan Shinji, tetapi saat dirinya mengetahui Rei juga melakukannya, dia bertanya ke Rei apa arti Shinji baginya. Asuka segera keluar lift, tetapi membiarkan Rei mengadakan pesta untuk Shinji dan Gendo. Saat Misato makan malam dengan Kaji, dia menelepon Asuka mengatakan bahwa dia kini lebih mau berbicara dengan orang-orang. Asuka memutuskan untuk menjadi pilot penguji Evangelion Unit 03 (dalam seri aslinya, Touji yang mengambil peran ini) agar dapat menghindari pesta Rei. Unit 03 diambil alih oleh Malaikat ke-9, dan Shinji menolak untuk ikut campur. Asuka selamat dari kehancuran Unit 03 berkat sistem Dummy Plug, meski akhirnya perlu dirawat darurat.
Di film ketiga, Asuka awalnya merupakan bagian dari operasi penyelamatan Unit 01 yang terdampar di ruang angkasa, dan bekerja dengan Mari yang mendukungnya mengendarai Unit 08. Setelah menjalankan serangan awal Nerv, Asuka menghadapi Shinji di selnya dan memberitahunya bahwa 14 tahun telah berlalu. Asuka secara biologis berusia 28 tahun tapi tidak menua secara fisik karena apa yang dia sebut sebagai "Kutukan Eva". Dia mengenakan penutup mata bersinar biru dengan simbol yang sama dengan Choker DSS milik Shinji.[20] Hal ini mengejutkan Shinji, dan Asuka memperlakukan Shinji dengan dingin saat menanyakan apa yang terjadi dengan Rei. Saat Nerv menyerang kembali, Shinji keluar dari Wille bersama klon Rei menuju Nerv. Asuka melihatnya pergi dan mengklaim Shinji "bahkan tidak bodoh. Hanya bocah nakal." Setelah Asuka kembali, dia mengubah panggilannya untuk Shinji menjadi "gaki-Shinji" (Shinji nakal).
Asuka, didukung Mari lagi, menghadapi Shinji dan Kaworu di Terminal Dogma dan terperangah melihat Shinji mengendarai Unit-13. Saat Shinji memberitahu bahwa dia ingin menarik Tombak Longinus, Asuka bertanya apakah Shinji mencoba memulai Impact lainnya, tapi Shinji mengatakan bahwa dirinya tidak tahu apa-apa, lalu mereka berdua berkelahi. Ketika Shinji menarik Tombak dan memulai Fourth Impact, Asuka dengan baterainya yang diisi dengan cepat bergerak maju untuk melindungi Wunder dari Mark.09. Asuka mengaktifkan "Code 777" dan Eva-nya berubah menjadi wujud kucing dan pada dirinya sendiri tumbuh taring. Tanpa waktu dan tenaga untuk mengalahkan Mark.09, Asuka melakukan swahancur Eva-nya untuk menyelamatkan Wunder. Kemudian, Asuka yang kelelahan membuka pintu sekat entry plug Shinji. Asuka mengeluh karena Shinji tidak datang menyelamatkannya, lalu, merasa jengkel karena tidak ditanggapi, mulai menjauh pergi, sebelum berpaling kembali dan mengeluarkan Shinji dari unitnya karena Shinji tidak dapat bergerak. Rei muncul dan Asuka secara tak acuh menganggapnya adalah "Ayanami Type yang asli". Asuka menggandeng tangan Shinji dan mulai berjalan di sepanjang reruntuhan Tokyo-3, diikuti oleh Rei.
Asuka juga muncul di banyak seri manga yang dibuat berdasarkan animenya, termasuk manga karya Yoshiyuki Sadamoto. Peristiwa dalam seri manga ini mencerminkan apa yang terjadi di animenya dengan beberapa perbedaan nyata. Asuka muncul sebagai karakter utama dan digambarkan, sebagian besar, mirip dengan versi animenya. Asuka muncul di berbagai spin-off manga lainnya termasuk Shinji Ikari Raising Project dan Campus Apocalypse dengan berbagai perubahan pada kepribadian dan karakterisasinya, termasuk kisah yang lebih romantis seperti dalam Angelic Days. Asuka tampil lebih dewasa dalam ANIMA, serta berteman baik dengan Shinji dan bahkan Rei.
Asuka juga muncul di berbagai permainan video bersamaan dengan karakter Evangelion lainnya seperti di permainan untuk Nintendo 64 juga di waralaba permainan video cross-over populer Super Robot Wars, di mana Asuka sering menentang Kouji Kabuto yang pintar dan sama-sama berkepala panas, pilot dari Mazinger Z dan Mazinkaiser. Asuka menjadi salah satu pilihan yang potensial di semua permianan video Evangelion yang menyediakan pilihan romantis, seperti Girlfriend of Steel 2nd dan Shinji Ikari Raising Project, sering kali, walaupun tidak selalu, bersama dengan Rei dan karakter lainnya. Asuka juga disiratkan menyukai pahlawan terkenal seperti Char Aznable dan Amuro Ray. Namun di Super Robot Wars Alpha, karena cemburu Asuka mengambil buket mawar milik Shinji yang sebenarnya ditujukan untuk Lynn Minmay. Dalam Super Robot Wars Alpha 3, Asuka menyelamatkan Shinji dari keadaan tertekan selama pertempuran melawan Eva Produksi Massal dengan mengatakan bahwa Asuka tidak mungkin bersama seseorang yang hanya akan berbaring dan kemudian mati.
Asuka muncul dalam Transformers x Evangelion, mengendarai Ava-1 untuk mencegat Starscream yang dirasuki Malaikat, dinamai Angel-scream. Ava Asuka dipindai pemimpin Autobot Optimus Prime dan Prime mendapatkan ukuran dan warna dari Ava tersebut. Dengan bantuan Optimus Prime dan Autobot lainnya, Asuka berhasil mengalahkan Angel-scream.[21]
Penerimaan
Kepopuleran
Dalam jajak pendapat Newtype Maret 2010, Asuka terpilih sebagai karakter anime wanita paling populer ketiga dari tahun 1990-an.[22] Edisi Juni 2010 dari Newtype menempatkan Asuka Shikinami Langley di posisi 8 dalam survei 10 karakter teratas bulanannya. Satu pengulas menjelaskan kekurangan fatalnya adalah "Keangkuhan yang berlebihan", dengan catatan bahwa ibunya menjadi gila setelah mengikuti pengalaman uji coba pilot pada dirinya sendiri, sama seperti Asuka mengalami kerusakan atau kontaminasi mental saat melawan Malaikat ke-16 seorang diri.[23]
Mike Crandol dari ANN menyatakan bahwa "Sekali lagi inilah Asuka yang paling menarik untuk dipertimbangkan dalam sorotan [semi-romantis] ini. Merasakan jiwa yang bersahabat di balik penampilan Asuka yang agresif (atau mungkin mengagumi tekad Asuka yang tidak dimilikinya), Shinji hadir untuk mencintainya, tetapi tidak tahu cara mengungkapkannya. Meski demikian, ada isyarat bahwa Asuka memiliki perasaan romantis yang sama kepada Shinji, tetapi egonya mencegah dirinya mengungkapkan perasaannya, bahkan untuk mengakuinya sendiri.".[24]
Pete Harcoff dari Anime Critic menggambarkan Asuka sebagai pemberi banyak comic relief (pencair suasana), selain juga menjadi "anak nakal yang mengganggu".[25]
IGN memberinya peringkat sebagai karakter anime terhebat ke-13 sepanjang masa, mengatakan bahwa "Di permukaan, dia adalah karakter yang sederhana. ... Tapi seiring jalannya cerita seri ini, kita melihat bahwa keangkuhannya adalah kedok untuk emosinya yang lebih dalam serta masalah psikologis yang sangat, sangat dalam."[26].
Kritikus Jepang Manabu Tsuribe menganggap End of Evangelion diakhiri oleh Shinji yang menemukan "sisi lain" dalam diri Asuka.[27] Asuka awalnya tidak sesukses dan sepopuler Rei, namun seiring waktu popularitas Rei berpindah ke Asuka, terutama dengan rilisnya Evangelion 3.0.[28] Dia secara konsisten mendapat peringkat dalam karakter paling populer dalam penjualan barang dagang.[29] Asuka juga dianggap sangat berpengaruh dalam membangun arketipe tsundere di anime mendatang.
Penerimaan kritis
Adegan pertempuran Asuka melawan Evangelion Produksi Massal di The End of Evangelion diterima para kritikus dengan baik, yang merasa bahwa adegan tersebut adalah momen definitifnya, karena tanpa adegan itu, Asuka menjadi statis di sepanjang film.[30][31] Pujian juga diberikan pada Tiffany Grant atas perannya sebagai pengisi suara bahasa Inggris untuk Asuka. Mike Crandol dari ANN menyatakan bahwa Grant merupaan "pribadi yang dulunya berapi-api seperti Asuka."[32]
Theron Martin menulis bahwa penggambaran Asuka dalam Evangelion: 2.0 You Can (Not) Advance "berbeda sejak dari awal", menyatakan bahwa dia bahkan lebih anti-sosial dibandingkan di seri anime aslinya. Martin juga menulis bahwa meski tampak sebagai "pilot Eva yang paling sesuai secara sosial dalam seri TV", Asuka di Evangelion 2.0 "tidak berpura-pura menyukai yang lain" dan "tampak lebih termotivasi dalam mengembangkan diri di jalur karier di NERV ke depannya yang sesuai dengannya dibandingkan keangkuhan pribadinya."[33] Eric Surrell juga mengomentari peran Asuka dalam Evangelion: 2.0 You Can (Not) Advance, menyatakan bahwa "kedatangan dan pemberhentian Asuka secara tiba-tiba itu mengejutkan dan membuat tertekan, terutama mengingat betapa pentingnya dirinya di Evangelion yang asli."[34]
Referensi
- ^ The Evangelion 2.0 Complete Records Collection. khara, Inc. September 2010. ISBN 978-4-905033-00-4.
- ^ "NT Research". Newtype. Kadokawa Shoten (4). Maret 2010.
- ^ "Evangelion character names". Translation of essay by Hideaki Anno about character name origins; includes a link to the original essay in Japanese. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 19, 2007. Diakses tanggal August 19, 2007.
- ^ "EVA If it weren't for Sadamoto – Redux". Translation of interview with Yoshiyuki Sadamoto about designing the series. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 19, 2011. Diakses tanggal August 1, 2011.
An easily recognizable silhouette is also important, but I designed the characters so that their personalities could be more or less understood at a glance. For example, even the color and length of the hair expresses personality. I thought that Asuka would occupy the position of an "idol" in the Eva world, and that [Asuka and] Shinji should be just like the relationship between Nadia and Jean.
- ^ "EVA If it weren't for Sadamoto – Redux". Translation of interview with Yoshiyuki Sadamoto about designing the series. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 19, 2011. Diakses tanggal August 1, 2011.
An easily recognizable silhouette is also important, but I designed the characters so that their personalities could be more or less understood at a glance. For example, even the color and length of the hair expresses personality. I thought that Asuka would occupy the position of an "idol" in the Eva world, and that [Asuka and] Shinji should be just like the relationship between Nadia and Jean.
- ^ hlm 166 & 167 dari "A Place For Asuka in the Heart", ditulis oleh Yuko Miyamura pada 1997
- ^ http://www.evamonkey.com/writings_miyamura01.php diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh William Flanagan. Ini adalah esai pendek yang disertakan sebagai tambahan pada halaman belakang di manga jilid ketiga yang dirilis di Amerika Serikat: Neon Genesis Evangelion Volume 3 yang diterbitkan pada Juli 1999 oleh Viz Communications. ISBN 1-56931-399-7.
- ^ "Interview with Yūko Miyamura – SMASH 2010". Anime News Network. 5 April 2011. Diakses tanggal 4 July 2011.
- ^ "Otakon Highlights - Evangelion Voice Actors - Aug. 7, 1998". fansview.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 27, 2007. Diakses tanggal March 24, 2015.
- ^ Director: Kazuya Tsurumaki, Writers:Hideaki Anno, Yoki Enokido (1995-11-01). "Asuka Strikes!". Neon Genesis Evangelion. Episode ke-8. TV Tokyo.
- ^ Director: Akira Takamura, Writers:Hideaki Anno, Hiroshi Yamaguchi (1996-02-28). "Don't Be". Neon Genesis Evangelion. Episode ke-22. TV Tokyo.
- ^ "Episode Commentaries 21-26 - Platinum Booklets - Eva Monkey, an Evangelion Fan Website" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-15.
- ^ Director: Shoichi Masuo, Writers:Hideaki Anno, Hiroshi Yamaguchi (1996-03-06). "Rei III". Neon Genesis Evangelion. Episode ke-23. TV Tokyo.
- ^ "Piloting the Eva provides the means by which Shinji and Asuka acquire their sense of purpose. Emotionally stunted in all other areas of her life, Asuka has focused exclusively on the Evangelion, her "job", to give meaning to her existence. As she loses the ability to control her Eva late in the series she loses the only sense of value she knew." "Understanding Evangelion", Mike Crandol ANN
- ^ Director: Shoichi Masuo, Writers:Hideaki Anno, Akio Satsukawa (1996-03-13). "The Beginning and the End, or 'Knockin' on Heaven's Door". Neon Genesis Evangelion. Episode ke-24. TV Tokyo.
- ^ "It's one of the most intense scenes in the film, and a perverse subversion of the dynamic between these two in the series. Asuka tells Shinji he wants her because he’s scared of Misato and Rei. She is the most accessible to him, so he tries to channel his affection towards her, but does he really care for her? It’s a question he can’t really answer, and all his uncertain feelings about women get wrapped up in this awful mess that leads him to choke Asuka. It's intense and hard to watch. This is the ostensible hero of the piece and he’s caught in this psychological hell, choking the heroine to death. This leads into the trippy reality bending sequence that brings the film towards its climax". Meaney, 2008
- ^ Kazuya Tsurumaki, Hideaki Anno (directors) (1997). The End of Evangelion (Film). Toei Company, Ltd.
- ^ 「ヱヴァンゲリヲン新劇場版:破」作品情報 -キャラクター紹介- (dalam bahasa Jepang). Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2010. Diakses tanggal 5 April 2010.
- ^ Hideaki Anno, Kazuya Tsurumaki, Masayuki (directors) (2009). Evangelion: 2.0 You Can (Not) Advance (Film). Studio Khara.
- ^ "Angel-Sealing Hex Glyphs - EvaWiki - An Evangelion Wiki - EvaGeeks.org". wiki.evageeks.org. Diakses tanggal 2019-03-15.
- ^ "Transformers × Evangelion - Transformers Wiki".
- ^ "NT Research". Newtype. Kadokawa Shoten (4). March 2010.
- ^ "An extrapolation of these verses also incorporates the eventual similar 'fate' and punishment of parents and children. With this in mind, the seeming parallels are shocking:...Asuka's mother, after direct (1st level) contact with an Angel, goes 'insane' and eventually kills herself. Asuka, after direct contact with the 16th Angel, as well as an extremely wounded hubris (excessive Pride), has a complete mental breakdown and attempts to commit suicide, but fails; she is effectively 'dead.'" Kenneth Lee, "The Thin Veneer Known as "Evangelion"", ANN; Lee also describes Asuka in one scene as "completely misanthropic".
- ^ Crandol, Mike. "Understanding Evangelion". Anime News Network. Diakses tanggal 14 March 2019.
- ^ Pete Harcoff (May 26, 2003). "Neon Genesis Evangelion". Diarsipkan dari versi asli tanggal October 4, 2013. Diakses tanggal June 29, 2011.
- ^ Isler, Ramsey (February 4, 2014). "Top 25 Greatest Anime Characters". IGN. Diakses tanggal March 13, 2014.
- ^ "Prison of Self-consciousness: an Essay on Evangelion". www001.upp.so-net.ne.jp. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-21. Diakses tanggal 2019-03-29.
In my view, The End of Evangelion ended on the phase when Shinji, the hero, found Asuka as "the other." For Shinji, Asuka is an ambiguous existence. On the one hand she lectures and inspires him because she minds him, but on the other she is also an existence beyond his control-the other that can never be interiorized. Asuka's ambiguity is also the ambiguity of the work Evangelion as it is.
- ^ ""Evangelion" Creator Hideaki Anno Discusses Rei Versus Asuka". Crunchyroll. 14 April 2015. Diakses tanggal 14 March 2019.
- ^ "Eva Store's Character Popularity Poll Yields Surprising Results". Anime News Network. 5 February 2019. Diakses tanggal 14 March 2019.
- ^ Patrick Meaney (19 Maret 2008). "Neon Genesis Evangelion: End of Evangelion". Diakses tanggal 29 Juni 2011.
- ^ Pete Harcoff (6 Juni 2003). "End of Evangelion". Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2011. Diakses tanggal 29 Juni 2011.
- ^ Mike Crandol (September 24, 2002). "Neon Genesis Evangelion: End of Evangelion". Diakses tanggal June 29, 2011.
- ^ Theron Martin (31 Maret 2011). "Evangelion: 2.22 You Can (Not) Advance". Diakses tanggal 30 Juni 2011.
- ^ Eric Surrell (June 1, 2011). "Evangelion 2.22 You Can (Not) Advance". Diarsipkan dari versi asli tanggal July 23, 2011. Diakses tanggal June 30, 2011.