Arnhem Land (harafiah: "Tanah Arnhem", Arnhem diambil dari nama kapal Belanda yang pernah berlabuh di sana 1623) adalah salah satu dari lima "wilayah" (region) di bawah administrasi Northern Territory di Australia. Posisinya terletak di sudut timur laut dan berjarak sekitar 500 km dari ibu kota Darwin. Wilayah ini memiliki luas 97.000 km2 yang juga mencakup daerah Taman Nasional Kakadu, dan berpopulasi 16.230. Wilayah dinamai oleh Matthew Flinders, penjelajah Inggris yang berkunjung ke tempat itu 1828.
Penghuni asli wilayah ini adalah suku pribumi Yolngu, yang sebelum kedatangan orang Eropa diketahui telah berhubungan dagang dengan pelaut/pedagang Bugis/Makassar dan Melayu. Menurut catatan Makassar, daerah pesisir Arnhem Land disebut Marege, sementara pesisir region Kimberley di Australia Barat yang bersebelahan dinamakan Kayu Jawa. Kepentingan para pedagang Nusantara ini terutama untuk mencari teripang. Tidak mengherankan karena Arnhem Land merupakan titik terdekat Australia dari Kepulauan Nusantara.
Perdagangan
Pada abad ke-18 dan awal abad ke-19 Masehi, Arnhem Land merupakan salah satu kawasan perdagangan teripang. Dalam kawasan perdagangan yang berpusat di Kota Makassar, lokasi Arnhem Land berada di bagian tenggara.[2]
Lihat juga
Referensi
- ^ Australian Bureau of Statistics (2 Oktober 2008). "Australian Demographic Statistics" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 7 Februari 2009. Diakses tanggal 24 Juni 2008.
- ^ Tol, R., Dijk, K. v., dan Acciaoli, G., ed. (2009). "Pendahuluan". Kuasa dan Usaha di Masyarakat Sulawesi Selatan [Authority and enterprise among the peoples of South Sulawesi]. Diterjemahkan oleh Tim Penerjemah Ininnawa. Makassar dan Jakarta: Penerbit Ininnawa dan KITLV Jakarta. hlm. 6. ISBN 978-979-98499-7-7.
Pranala luar