Beberapa varian regional dari hidangan ini muncul dengan berbagai ragam bentuk dan isian. Namanya yang secara harfiah berarti "jeruk kecil", diberikan berdasarkan bentuk dan warna yang dihasilkan setelah hidangan dimasak, yaitu mirip sebuah jeruk. Arancini al ragù, varian yang dibuat di Sisilia bagian timur memiliki bentuk yang lebih panjang menyerupai kerucut yang merepresentasikan gunung Etna.[butuh rujukan]
Sejarah
Arancini disebutkan telah dihidangkan pada sekitar abad ke-10 di Sisilia yang saat itu masih di bawah kekuasaan Arab.[5][6]
Di beberapa kota seperti Palermo, Siracusa, dan Trapani di Sisilia, arancini merupakan hidangan tradisional untuk perayaan hari Santa Lusia pada 13 Desember yang mana tidak ada yang makan baik roti maupun pasta pada hari itu. Hal ini dikarenakan peringatan kedatangan kapal yang membawa persediaan biji-bijian pada hari Santa Lucia pada tahun 1646, yang mengatasi tingkat kelaparan parah pada saat itu.[7]
Saat ini, dengan meningkatnya popularitas makanan ringan di dalam masakan Italia modern, arancini dapat ditemukan di mayoritas di gerai makanan di Sisilia, di antaranya di Palermo, Messina, dan Catania. Hidangan ini secara tradisional dibuat untuk memenuhi kebutuhan menu makan dari Kaisar Friedrich II pada saat berburu di hutan.[butuh rujukan]
Komposisi dan variasi
Jenis arancini yang umum dijumpai dan dijual di kafe-kafe di Sisilia adalah arancini al ragù, yang terdiri dari daging dengan saus tomat, nasi, dan mozzarella atau keju jenis lain. Kafe lainnya juga menyajikan arancini al burro (menggunakan mentega atau saus Bechamel) atau arancini spesial lainnya, seperti arancini con funghi (jamur), arancini con pistacchi (pistachio), atau arancini con melanzane (terung).
Dalam hidangan Roma, terdapat hidangan serupa yaitu supplì namun isiannya secara umum lebih banyak menggunakan keju (metode penyajian yang berbeda serta cara menaruh bahan isian yang berbeda). Di Naples, nasi gulung berbentuk bulat disebut pall'e riso. Varian lainnya yang merupakan resep asli dari imigran Italia di bagian tenggara Texas, Amerika Serikat, arancini ditambahkan bumbu dan cabai sebagai bahan isian.[8]
Budaya populer
Dalam sastra Italia, Inspektur Montalbano, tokoh utama dalam novel detektif karya Andrea Camilleri, dikenal sebagai seorang pecinta arancini. Kesuksesan yang diraih oleh novel serial ini serta adaptasinya menjadi film televisi telah membuat arancini terkenal di luar Italia.[9]