Anne of Green Gables adalah novel tahun 1908 karangan penulis Kanada, Lucy Maud Montgomery (diterbitkan dengan nama L. M. Montgomery). Ditulis untuk segala usia, novel ini dianggap sebagai novel anak-anak klasik sejak pertengahan abad ke-20. Berlatar akhir abad ke-19, novel ini menceritakan petualangan gadis yatim piatu berusia 11 tahun bernama Anne Shirley, yang secara keliru dikirim untuk diadopsi oleh dua kakak beradik paruh baya bernama Matthew dan Marilla Cuthbert, yang awalnya bermaksud mengadopsi seorang anak laki-laki untuk membantu mereka bertani di kota fiksi Avonlea di Pulau Prince Edward, Kanada. Novel ini menceritakan bagaimana Anne menjalani kehidupannya bersama keluarga Cuthbert, di sekolah, dan di lingkungan sekitarnya.
Sejak diterbitkan, Anne of Green Gables telah diterjemahkan ke dalam kurang lebih 36 bahasa dan telah terjual lebih dari 50 juta eksemplar, menjadikannya salah satu buku terlaris di dunia.[5] Novel ini adalah novel pertama dalam seri Anne Shirley. Montgomery menulis sejumlah sekuel, dan sejak kematiannya, sekuel lainnya telah diterbitkan, serta prekuel resmi berjudul Before Green Gables.[6] Prekuel ini ditulis pada tahun 2008 oleh Budge Wilson[7] untuk merayakan ulang tahun ke-100 seri buku tersebut. Novel ini telah diajarkan kepada siswa di seluruh dunia.[8]
Novel ini telah diadaptasi ke dalam banyak film, film televisi, musikal, drama, dan serial animasi.[9][10][11]
Latar belakang
Dalam menulis novelnya, Montgomery terinspirasi oleh catatan yang ia buat saat masih kecil mengenai dua saudara kandung yang secara keliru dikirimi seorang anak perempuan yatim piatu, bukannya anak laki-laki seperti yang mereka minta, tetapi memutuskan untuk tetap mengadopsinya. Ia memanfaatkan pengalaman masa kecilnya di pedesaan Pulau Prince Edward, Kanada. Montgomery menggunakan foto Evelyn Nesbit, yang dia gunting dari Metropolitan Magazine dan dipajang di dinding kamar tidurnya sebagai model wajah Anne Shirley dan pengingat akan "idealisme dan spiritualitas masa mudanya".[12]
Montgomery terinspirasi oleh cerita yatim piatu "formula Ann" yang populer pada saat itu, tetapi membedakan karakternya dengan mengeja namanya dengan tambahan "e".[13][14] Ia menciptakan karakter lain, seperti Gilbert Blythe, berdasarkan orang yang ia kenal. Montgomery menulis novel ini pada senja hari, sambil duduk di depan jendelanya dan menghadap ke lahan pertanian Cavendish.[15]
Ringkasan
Anne Shirley, seorang gadis yatim piatu dari kota fiksi Bolingbroke, Nova Scotia (berdasarkan New London, Pulau Prince Edward), dikirim untuk tinggal bersama Marilla dan Matthew Cuthbert, dua saudara kandung paruh baya yang belum menikah di rumah mereka, setelah masa kecilnya dihabiskan di rumah orang asing dan panti asuhan. Marilla dan Matthew awalnya berniat mengadopsi seorang anak laki-laki dari panti asuhan untuk membantu Matthew mengurus lahan pertanian mereka di Green Gables, yang terletak di kota fiksi Avonlea (berdasarkan Cavendish, Pulau Prince Edward). Karena kesalahpahaman, panti asuhan mengirim Anne sebagai gantinya.
Anne adalah gadis yang suka berkhayal, imajinatif, bersemangat, suka mengoceh, dan dramatis. Ia juga bersikeras bahwa namanya harus selalu dieja dengan huruf "e" di akhir. Namun, ia tidak percaya diri akan penampilannya, membenci rambut merahnya, bintik-bintik pada wajahnya, dan tubuhnya yang pucat dan kurus, tetapi menyukai hidungnya. Anne banyak bicara, terutama ketika menceritakan fantasi dan mimpinya. Pada awalnya, Marilla yang tegas mengatakan bahwa Anne harus dikembalikan ke panti asuhan, tetapi setelah banyak pengamatan dan pertimbangan, serta dengan dorongan dari Matthew yang baik hati dan tenang, Marilla memutuskan untuk membiarkannya tinggal.
Anne sangat menikmati tinggal di Green Gables dan beradaptasi dengan cepat. Imajinasi dan sifat banyak bicaranya segera mencerahkan Green Gables. Novel ini menceritakan kesedihan dan kegembiraan Anne saat menetap di Green Gables ("rumah" pertama yang pernah ia kenal), pengalamannya di sekolah pedesaan tempat ia dengan cepat unggul di kelasnya, persahabatannya dengan Diana Barry, gadis yang tinggal di sebelah rumahnya, ambisinya untuk menjadi seorang penulis, dan persaingannya dengan teman sekelasnya Gilbert Blythe. Gilbert awalnya mengolok-olok rambut merah Anne, sehingga ia membenci Gilbert, meskipun ia telah meminta maaf beberapa kali. Namun seiring berjalannya waktu, Anne menyadari bahwa ia tidak lagi membenci Gilbert, tetapi harga diri dan sifat keras kepalanya menyebabkan ia enggan untuk berbicara dengan Gilbert.
Novel ini juga mengisahkan petualangan Anne di Avonlea. Ceritanya meliputi saat-saat Anne bermain bersama teman-temannya Diana, Jane Andrews yang tenang dan pendiam, dan Ruby Gillis yang cantik dan tergila-gila pada anak laki-laki. Anne juga bertemu dengan Pye bersaudari yang tidak menyenangkan, Gertie dan Josie, dan sering mengalami insiden tak terduga seperti mewarnai rambutnya menjadi hijau ketika berniat mewarnainya menjadi hitam, dan secara tidak sengaja membuat Diana mabuk dengan memberinya anggur kismis.
Pada usia enam belas tahun, Anne melanjutkan sekolahnya ke Queen's Academy untuk mendapatkan lisensi mengajar, bersama dengan Gilbert, Ruby, Josie, Jane, dan beberapa siswa lainnya, kecuali Diana, yang membuat Anne kecewa. Ia memperoleh lisensinya dalam waktu satu tahun, bukannya dua tahun seperti biasanya, dan memenangkan Beasiswa Avery yang diberikan bagi siswa terbaik. Beasiswa ini akan memungkinkannya untuk meraih gelar Bachelor of Arts (B.A.) di Redmond College di Nova Scotia.
Namun, menjelang akhir novel, sebuah tragedi terjadi ketika Matthew meninggal dunia akibat serangan jantung setelah mengetahui bahwa semua uangnya dan uang Marilla hilang karena kebangkrutan bank. Didorong oleh pengabdiannya kepada Marilla dan Green Gables, Anne melepaskan beasiswanya untuk tinggal di rumah dan membantu Marilla, yang penglihatannya mulai berkurang. Anne berencana untuk mengajar di sekolah Carmody, sekolah terdekat dari rumahnya, dan kembali ke Green Gables pada akhir pekan. Didorong oleh persahabatannya dengan Anne, Gilbert Blythe melepaskan tugas mengajarnya di Sekolah Avonlea untuk mengajar di Sekolah White Sands setelah mengetahui bahwa Anne ingin tetap berada di dekat Marilla setelah kematian Matthew. Akibat tindakannya ini, persahabatan Anne dan Gilbert semakin erat.
Tokoh
Anne Shirley – Seorang gadis yatim piatu yang imajinatif, banyak bicara, dan berambut merah yang tinggal bersama Matthew dan Marilla Cuthbert, dua kakak beradik yang masih lajang.
Marilla Cuthbert – Seorang wanita tegas yang dengan sia—sia mencoba untuk mengubah cara berpikir Anne yang imajinatif dan tidak biasa. Meskipun ia sangat konservatif dalam peraturan, ia mencintai Anne dan memiliki selera humor dan sisi lembut yang tersembunyi.
Matthew Cuthbert – Kakak Marilla, seorang pria pemalu dan canggung yang menyukai Anne sejak awal. Matthew dan Anne berteman dengan cepat. Ia tidak banyak bicara jika dibandingkan dengan Anne, tapi ia adalah pendengar yang sangat baik. Karena Marilla yang bertanggung jawab membesarkan Anne, Matthew tidak ragu untuk memanjakan Anne dengan hal-hal yang dianggap Marilla terlalu remeh, seperti memberinya pakaian bagus.
Diana Barry – Sahabat karib dan "teman sejiwa" Anne. Anne dan Diana telah bersahabat sejak mereka bertemu. Diana adalah satu-satunya gadis seusia Anne yang tinggal di lingkungan Green Gables. Anne mengagumi Diana karena kecantikan dan wataknya yang ceria dan ramah. Diana tidak memiliki imajinasi seluas Anne, tetapi merupakan teman yang setia.
Gilbert Blythe – Teman sekelas Anne yang tampan yang pertama kali mencoba mengambil perhatian Anne dengan menarik rambutnya dan dengan genit memanggilnya "Wortel" (tidak menyadari kepekaan Anne terhadap rambut merahnya). Anne marah padanya dan menolak berteman dengannya selama beberapa tahun. Meskipun Gilbert sudah berulang kali meminta maaf dan menunjukkan kekagumannya di sepanjang novel, Anne dengan dingin menolaknya. Namun, Gilbert tidak pernah menyerah akan persahabatan (dan akhirnya cinta) terhadap Anne. Anne akhirnya memaafkannya di akhir buku ketika Gilbert melepaskan posisi mengajarnya demi Anne.
Mrs. Rachel Lynde – Tetangga Matthew dan Marilla, orang paling cerewet di Avonlea tetapi pada dasarnya baik hati. Meskipun ia awalnya tidak menyukai Anne, ia dengan cepat akrab dengan Anne.
Miss Muriel Stacy – Guru baru Anne yang imajinatif dan energik. Sifat Miss Stacy yang hangat dan simpatik memikat hati murid-muridnya, meskipun pada awalnya tidak disetujui oleh para orang tua di Avonlea karena metode pengajarannya yang liberal dan berpikiran terbuka. Ia menjalin hubungan khusus dengan Anne, yang memujanya dan memandangnya sebagai mentor. Miss Stacy mendorong Anne untuk mengembangkan kecerdasan dan karakternya serta membantu mempersiapkannya untuk ujian masuk di Queen's College.
Josie Pye – Salah seorang teman sekelas Anne, yang umumnya tidak disukai oleh gadis-gadis lain (sama seperti keluarga Pye lainnya). Josie sombong, tidak jujur, dan iri dengan popularitas Anne. Anne mencoba untuk berbaik hati kepada Josie, tetapi tidak bisa membuat dirinya menyukai Josie.
Jane Andrews – Salah seorang teman Anne di sekolah, meskipun Diana tetap menjadi teman terdekatnya. Jane adalah gadis yang polos dan bijaksana tetapi cukup berprestasi di sekolah.
Ruby Gillis – Salah seorang teman Anne lainnya. Ia memiliki beberapa saudara perempuan yang sudah dewasa. Ruby senang berbagi pengetahuannya tentang kecantikan dengan teman-temannya. Ruby digambarkan sebagai gadis yang cantik secara tradisional dengan rambut panjang keemasan dan suka berbicara mengenai anak laki–laki.
Pastor dan Mrs. Allan – pastor dan istrinya, dua tokoh yang menjadi teman Anne. Mrs. Allan menjadi salah seorang sahabat Anne.
Minnie May Barry – Adik perempuan Diana, yang hidupnya diselamatkan oleh Anne ketika ia mengidap krup.
Mr & Mrs. Barry – orang tua Diana. Mr. Barry juga bertani, dan menawarkan diri untuk menyewa lahan pertanian Cuthbert untuk membantu Anne dan Marilla pada akhir novel. Mrs. Barry memiliki kepribadian yang tegas dan keras kepala, mengharapkan anak-anaknya mengikuti aturan yang ketat dan terkadang tidak masuk akal. Setelah Anne secara tidak sengaja membuat Diana mabuk, Mrs. Barry tidak mengizinkan Anne berteman dengan Diana sampai Anne menyelamatkan Minnie May.
Miss Josephine Barry – bibi Diana. Awalnya bertabiat jahat, tetapi kemudian terpesona oleh imajinasi Anne, dan akhirnya mengundang Anne untuk minum teh serta mengiriminya hadiah Natal yang sangat mahal. Anne bertemu dengannya di buku pertama, Anne of Green Gables ketika ia mengunjungi keluarga Barry.
Mr. Phillips – Guru pertama Anne di Avonlea, yang dibenci Anne karena ia mengeja nama Anne tanpa huruf 'E'. Anne awalnya menolak bersekolah untuk waktu yang lama setelah Mr. Phillips mempermalukannya dengan menghukumnya ketika ia datang terlambat, dan menyuruhnya duduk bersama Gilbert Blythe. Mr. Philips bukanlah guru yang kompeten, seperti yang diakui oleh Mrs. Lynde. Ia tidak disiplin, dan berpacaran dengan salah satu muridnya, Prissy Andrews.
Sekuel
Buku-buku Lucy Maud Montgomery mengenai Anne Shirley:
^Gammel, Irene (2009). "The Mystery of Anne Revealed". Looking for Anne of Green Gables: The Story of L. M. Montgomery and her Literary Classic. New York: St. Martin's Press.
"Top 100 Children's Novels #9". School Library Journal Blog. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-18. Diakses tanggal 2012-05-20.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)