Anjungan Kabupaten JeparaAnjungan Kabupaten Jepara merupakan[1] salah satu Anjungan Daerah di Taman Mini Jawa Tengah (Puri Maerokoco). Anjungan[2] ini menampilkan beberapa arsitektur[3] rumah adat khas Jepara. Bangunan – bangunan dalam anjungan Jepara terdiri atas Joglo Jepara, Padonggo Birowo, Sculpture Palace, dll. SejarahPembangunan anjungan Jepara di Puri Maerokoco dimulai pada bulan Juni 1992 dan selesai pada bulan Juli 1993 dengan biaya sebesar Rp 407.887.600,- melalui Inpres 1993/1994. Anjungan Jepara di Puri Maerokoco dibangun berdasarkan surat Gubernur Kepala Tingkat I Jawa Tengah, Nomor: 510.1/32442 tanggal 29 Agustus 1991 yang merupakan sarana informasi dan promosi Kabupaten Jepara tentang produk andalan komoditas non migas yang berupa industri kerajinan dari pariwisata. Joglo JeparaJoglo Jepara adalah Rumah Adat Jepara merupakan salah satu rumah tradisional yang mencerminkan perpaduan akulturasi kebudayaan masyarakat Jepara. Joglo Jepara yang kini di Puri Maerokoco dahulunya adalah Rumah Warga Jepara tepatnya dari Desa Kalipucang Wetan, Pada tahun 1984 pemerintah membeli joglo jepara pada pemiliknya yang bernama Mbah Haji Tohar sebesar Rp. 8.000.000,-. Rumah Adat Jepara memiliki atap genteng yang disebut “Atap Wuwungan”. Jenis bangunan ini merupakan bangunan tradisional di daerah Jepara dan sampai saat ini masih banyak dijumpai. Ciri khusus arsitektur bangunan ini adalah:
Adapun konsep falsafah dari bangunan joglo ini adalah:
Pradonggo BirowoBangunan ini merupakan duplikat dari bangunan aslinya yang ada di sebelah kiri Pendopo Kabupaten Jepara. Fungsi bangunan ini adalah sebagai tempat gamelan yang hanya terdiri atas kendang, kecrek, kempul, dan genjur. Dibunyikan setiap hari Senin sehingga gamelan ini oleh orang Jepara disebut GONG SENEN. Pada bagian depan bangunan Pradonggo Birowo terdapat miniatur Air Terjun Songgo Langit. Sculpture PalaceBangunan ini merupakan bangunan monumental bagi potensi industri kerajinan di Jepara yaitu dalam bentuk patung orang yang menggambarkan sedang memahat kuda yang maksudnya merupakan simbol dinamika Jepara sebagai kota ukir. Bangunan SerbagunaBangunan ini diadakan untuk kepentingan menampilkan kesenian-kesenian Jepara dalam event-event tertentu yang diprogramkan. Gapura MantinganGapura ini merupakan duplikat gapura kuno yang ada di Desa mantingan yang merupakan pintu masuk menuju Makam Ratu Kalinyamat dan Masjid Kuno Mantingan.Dilihat dari sisi arsitektur diperkirakan gapuro kuno Mantinga ini dibangun pada ahir abad XVII yaitu dalam pengertian Bahasa Arab ghoruuren yang bermakna agar setiap orang yang datang ke komplek Masjid Kuno Mantingan dan Makam Ratu Kalinyamat agar selalu ingat untuk memohon ampunan pada Tuhan Yang Maha Esa. Miniatur Air Terjun SonggolangitBangunan ini merupakan prototip dari sebuah objek wisata alam yang indah dengan air terjunya yang berlokasi di desa Bucu Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara. Toilet Service RoomBangunan ini di samping untuk toilet juga berfungsi sebagai gudang. LuasLuas Anjungan Jepara adalah 890,74 yang terdiri:
Penjelasan isi dan penggunaan bangunan
Atraksi KesenianPada event-event tertentu, gedung serbaguna dapat digunakan pula untuk kepentingan atraksi seni khas Jepara antara lain: Emprak, Kentrung, Ketoprak,Samroh Prasah, Angguk, Dagelan, Ludruk, dll. Referensi
|