Angkatan Laut Republik Singapura (bahasa Inggris: Republic of Singapore Navy; bahasa Melayu: Angkatan Laut Republik Singapura; Hanzi: 新加坡共和国海军部队; bahasa Tamil: சிங்கப்பூர் கடல் படை) adalah bagian angkatan laut dari Angkatan Bersenjata Singapura, yang bertanggung jawab untuk pertahanan Singapura terhadap ancaman dari laut dan perlindungan perhubungan lautnya. Beroperasi di dalam perairan pesisir Selat Singapura yang ramai, AL Republik Singapura dipandang sebagai salah satu yang terbaik di kawasannya.[1] Semua kapal perang AL Republik Singapura diawali dengan singkatan RSS (Republic of Singapore Ship, berarti Kapal Republik Singapura).
Sebelum berakhirnya Perang Dingin misi utama AL Republik Singapura adalah pertahanan perhubungan laut dan pertahanan laut. Dengan berkembangnya kemampuannya, AL Singapura pada awal dasawarsa 1990-an telah mampu memperluas kehadirannya ke Selat Malaka di sebelah barat dan Laut Cina Selatan di timur. Pada saat yang bersamaan para perencana militer Singapura mengembangkan doktrin angkatan lautnya dari pengembangan daya pukul mundur di laut ke pengendalian laut terbatas dan defensif.[2]
Sejarah
Ketika berpisah dari Malaysia, AL Republik Singapura yang masih belia hanya memiliki dua kapal kayu, RSS Panglima dan RSS Singapura.[3] Pada tanggal 1 Januari 1966 cikal bakal AL Republik Singapura yang sebelumnya tergabung dalam Angkatan Sukarelawan Singapura (Singapore Volunteer Force) berubah nama menjadi Angkatan Sukarelawan Laut Singapura (Singapore Naval Volunteer Force). Nama ini tidak bertahan lama. Pada bulan September 1967 Angkatan Sukarelawan Laut Singapura diubah menjadi Pertahanan Rakyat (Laut) (People's Defence (Sea)) yang tergabung dalam Komando Pertahanan Laut (Sea Defence Command). Setahun kemudian, pada bulan Desember Komando Pertahanan Laut berubah nama menjadi Komando Maritim (Maritime Command). Angkatan Laut Republik Singapura resmi berdiri pada 1 April 1975, ketika Angkatan Bersenjata Singapura resmi memisahkan pasukannya ke dalam tiga matra berbeda.[4] Panglima pertamanya adalah Kolonel James Aeria[5]
Sampai dasawarsa 1980-an struktur AL Republik Singapura adalah khas angkatan penjaga pantai, dan terbatas pada Selat Singapura. Pada masa ini armada AL Republik Singapura terdiri dari kapal patroli dan kapal rudal berukuran kecil. Misi utama pada saat itu dapat dipenuhi oleh skadron kapal meriam rudal kelas Seawolf buatan Jerman Barat yang dilengkapi dengan rudal antikapal Gabriel Mark I buatan Israel. Pada tahun 1991 kapal-kapal AL Singapura dipasangkan juga rudal anti-pesawat udara Mistral SIMBAD buatan Prancis.[2]
Pada awal 1990-an enam kapal korvet rudal kelas Victory memasuki jajaran AL Republik Singapura. Kapal yang didasarkan pada kapal perang MGB-62 buatan Jerman Barat ini dilengkapi dengan rudal antikapal RGM-84 Harpoon, yang memiliki jangkauan sampai 90 km. Kemudian kapal korvet ini dilengkapi juga dengan rudal anti-pesawat udara rudal Barak-1 buatan Israel. Pengintaian maritim ditingkatkan dengan pesawat patroli maritim Fokker-50, sedangkan 18 kapal patroli tua digantikan oleh kapal patroli kelas Fearless yang merupakan buatan lokal. Paruh akhir 1990-an ditandai dengan pembelian lima buah kapal selam ex-Swedia kelas Sjöormen.[2]
Awal abad ke-21 ditandai dengan masuknya kapal fregat kelas Formidable memperkuat AL Republik Singapura. Fregat yang didasarkan pada kapal kelas La Fayette ini memperkenalkan kemampuan tempur "laut biru" (blue water navy combat). Kapal perang kelas Formidable dilengkapi dengan kemampuan anti-pesawat udara dan anti-kapal selam, dan dapat didarati oleh helikopter Seahawk S-70B. Selain itu AL Republik Singapura juga membeli kapal landing platform dock (LPD) kelas Endurance untuk keperluan angkutan amfibi. Sementara itu armada kapal selamnya juga ditambahkan dengan dua buah kapal ex-Swedia kelas Västergötland.
Organisasi
AL Republik Singapura dipimpin oleh panglima angkatan laut (Chief of Navy, CNV), yang bertanggung jawab langsung kepada Panglima Angkatan Bersenjata (Chief of Defence Force, CDF). Panglima AL saat ini adalah Laksamana Muda (bintang dua) Ng Chee Peng. Panglima bertanggung jawab akan keseluruhan kemampuan operasional dan administrasi AL Republik Singapura. Wakilnya adalah Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Pertama (bintang satu) Tan Wee Beng. Komandan Satuan Tugas Keamanan Maritim adalah Laksamana Pertama Harris Chan, sedangkan Panglima Armada adalah Laksamana Pertama Lai Chung Han.
Master Chief Navy adalah Military Expert 5 Phui Peng Sim.[6]
Dalam masa damai AL Republik Singapura terbagi dalam lima formasi: Armada (Fleet), Satuan Tugas Keamanan Maritim (Maritime Security Task Force), Satuan Penyelam Angkatan Laut (Naval Diving Unit), Komando Logistik Angkatan Laut (Naval Logistics Command) dan Komando Pelatihan (Training Command).[7]
Armada
Armada bertanggung jawab atas operasi di luar Selat Singapura. Satuan-satuan di bawah komando armada adalah Flotilla Pertama, Flotilla Ketiga, Skadron Kapal Selam, dan dua Skadron Pertahanan Pangkalan. Flotilla Pertama terdiri atas Skadron Korvet Rudal dan Skadron Fregat, dan bekerja sama erat dengan Skadron Pesawat Patroli Maritim yang melakukan fungsi pengintaian. Flotilla Ketiga terdiri atas Skadron Kapal Pendarat Tank, Kapal Cepat dan Satuan Latih, dan Skadron Sumberdaya Sipil. Skadron Kapal Selam menambahkan matra bawah laut dalam operasi armada, sedangkan Skadron Pertahanan Pangkalan bertugas memberikan keamanan dan mempertahankan kedua pangkalan angkatan laut.[7]