Angin Pantai Sanleko |
---|
Sutradara | Rahung Nasution Yogi Fuad |
---|
Produser | Wisnu Yonar Amerta Kusuma |
---|
Penyunting | Aprilingga Dani |
---|
Perusahaan produksi | Artofact Media Liarliar Films |
---|
Tanggal rilis | 2018 |
---|
Durasi | 19 menit |
---|
Negara | Indonesia |
---|
Bahasa | Indonesia |
---|
Angin Pantai Sanleko (Bahasa Inggris: Still Sway on Sanleko) adalah sebuah film dokumenter pendek Indonesia tahun 2018 yang disutradarai oleh Rahung Nasution dan Yogi Fuad. Film tersebut menyinggung soal pembuangan sekitar 12.000 terduga simpatisan dan anggota Partai Komunis Indonesia yang dibuang ke Pulau Buru. Film tersebut mengikuti Hersri kembali ke Desa Savanajaya tempat tinggalnya semasa pengasingan. Pantai Sanleko, tempat pendaratan pertama para tapol di masanya jadi tempat di mana ia menceritakan masa-masa pahit ini kepada anaknya, Ken. Tanpa peninggalan situs sejarah sebagai bukti ditambah dengan ingatan yang mulai meredup. Angin Pantai Sanleko secara puitis dan naratif, adalah usaha untuk merajut kembali tali-temali ingatan kelam kolektif melalui napak tilas seorang Hersri.[1]
Penghargaan
Pada 2019, film tersebut dinominasikan untuk Film Dokumenter Pendek Terbaik di Festival Film Indonesia.[2]
Referensi