Anemia pada kehamilan

Anemia pada kehamilan dapat terjadi karena beberapa faktor diantaranya adalah kekurangan zat besi, vitamin B12, dan pola makan yang tidak sehat. Beberapa juga dipengaruhi dengan faktor kesehatan lainnya yaitu pendarahan, dan gangguan sistem imun dalam tubuh. Saat wanita sedang hamil akan mengalami beberapa perubahan kondisi pada tubuh. Sel darah merah secara alami dapat dihasilkan pada wanita hamil yang berfungsi untuk menutrisi janin dan juga untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Anemia pada kehamilan tidak boleh diabaikan karena dapat beresiko fatal atau membahayakan ibu dan janin.[1]

Anemia adalah suatu kondisi kurangnya darah merah dalam tubuh dan berada di bawah batas normal. Anemia pada kehamilan sangat beresiko jika dibiarkan karena dapat menyebabkan beberapa resiko penyakit seperti eklamsia, partus lama, komplikasi aborsi, dan terjadinya infeksi. [2] Anemia pada kehamilan merupakan salah satu komplikasi yang paling sering terjadi. Banyak yang terlambat ditangani sehingga beresiko pada Ibu dan janin disebabkan oleh kurangnya pemeriksaan diri dengan menyadari keluhan yang terjadi pada tubuh. Berdasarkan standar WHO tingkat keparahan anemia dapat dibagi menjadi beberapa yaitu tingkat ringan dengan hemoglobin 10-10.9 gm/dl, tingkat sedang ada pada batas 7-9.9 gm/dl, dan tingkat berat ada di batas kurang dari 7 gm/ dl. Anemia kebanyakan terjadi pada usia kehamilan trimester pertama.

Jenis anemia pada wanita hamil

Anemia pendarahan

Anemia ini disebabkan oleh pendarahan yang terjadi pada ibu hamil. Namun untuk beberapa faktor dapat terjadi juga pada masa nifas. Kasus anemia pendarahan yang banyak terjadi adalah setelah persalinan. Anemia ini dapat dicegah dengan pengecekan kehamilan berkala, resutisasi cairan, pemberian uterotonika, dan transfusi darah.[3]

Anemia defisiensi besi

Pada kasus anemia defisiensi besi sering terjadi pada masa kehamilan. Wanita dengan defisiensi besi dipicu oleh fisiologis maternal. Kekurangan zat besi ini juga dapat membahayakan wanita saat hamil.

Anemia karena penyakit

Jenis anemia ini disebabkan oleh penyakit yang ada pada Ibu. Biasanya penyakit yang menyebabkan resiko anemia pada wanita hamil ini adalah penyakit dengan gangguan fungsi ginjal.

Dampak anemia pada kehamilan

Beberapa dampak berbahaya anemia pada wanita hamil adalah sebagai berikut:[4]

  1. Menyebakan keguguran atau abortus pada janin
  2. Bayi lahir prematur
  3. Pertumbuhan janin terhambat
  4. Bayi mudah terkena infeksi
  5. Kelahiran bayi dengan resiko cacat bawaan
  6. Bayi lahir dengan IQ rendah.

Pencegahan Anemia

Anemia dapat dicegah dengan mematuhi beberapa hal di bawah ini:

  1. Memastikan asupan nutrisi yang baik untuk Ibu dan bayi
  2. Pemberian vitamin tambah darah pada saat kehamilan
  3. Mengenali tanda dan gejala anemia untuk deteksi diri
  4. Melakukan pengecekan kehamilan secara berkala

Makanan baik untuk mencegah anemia

  1. Daging, hati sapi, telur, susu, seafood, unggas dan protein hewani lainnya
  2. Bayam, buncis, kapri, kacang tanah, selada, dan kembang kol
  3. Sumber makanan yang mengandung vitamin C
  4. Sumber makanan yang mengandung vitamin B12
  5. Makanan yang mengandung vitamin C
  6. Makanan dengan folitikasi seperti keju, es krim.

Faktor penyebab anemia pada Ibu hamil

  1. Jarak kehamilan ibu yang dekat
  2. Kehamilan bayi kembar
  3. Seringnya terjadi muntah dan mual saat kehamilan
  4. Hamil pada usia dini atau remaja
  5. Adanya riwayat anemia saat hamil
  6. Pola makan atau asupan nutrisi yang buruk

Ciri-ciri anemia pada Ibu hamil

  1. Mudah lelah secara terus-menerus
  2. Terasa nyeri di bagian dada
  3. detak jantung yang tidak beraturan
  4. Hilangnya fokus atau sulit untuk berkonsentrasi
  5. Terasa dingin di bagian tangan dan kaki
  6. Terasa sakit di bagian kepala
  7. Sering mual
  8. Bibir dan kulit terlihat pucat

Anemia pada Ibu hamil tidak terjadi begitu saja. Selain karena faktor fisiologis, asupan nutrisi, dan penyakit bawaan. Ada beberapa faktor yang meningkatkan resiko anemia pada Ibu hamil seperti kehamilan kembar, jarak kehamilan yang dekat dan hamil di usia yang sangat muda.

Referensi

  1. ^ "ANEMIA PADA KEHAMILAN". www.herminahospitals.com. 2021-10-18. Diakses tanggal 2024-12-16. 
  2. ^ Rismawati & Rohmatin, Sariestya & Etin (2018). "ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL" (PDF). Repository Poltekkes Tasikmalaya. Diakses tanggal 2024-12-16.  line feed character di |title= pada posisi 36 (bantuan)
  3. ^ "Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan". yankes.kemkes.go.id. Diakses tanggal 2024-12-16. 
  4. ^ "Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan". yankes.kemkes.go.id. Diakses tanggal 2024-12-16.