Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Azmi bin Hassan juga dikenal dengan Amy Ukays (lahir 1 Desember 1971) adalah seorang pengarang musik, penerbit, komposer, DJ, pengacara, pemusik dan penyanyi. Amy berasal dari Batu Pahat, Johor. Dia dilahirkan pada di Kampung Parit Laman, Parit Sulong, Batu Pahat, Johor.
Hobi
Azmi Hassan atau Amy Ukays mulai menunjukkan minat pada seni musik di kelas 3 ketika dia terlibat dalam kegiatan sekolah seperti menyanyi, bernyanyi, dan berakting di sekolah. Instrumen pertama yang dimainkan adalah perekam. Pada usia 12 ia mulai menunjukkan minat bermain gitar, terutama ketika bersama teman-temannya. Dia juga akan bolos sekolah dan bermain gitar di kebun kelapa sawit keluarganya. Selain itu, ia diberi hadiah gitar oleh penduduk Indonesia di Malaysia, yang meningkatkan minatnya dalam memainkan alat musik. Namun, minatnya tidak disukai oleh kedua orang tuanya yang ingin dia fokus pada pendidikannya. Akibatnya, dia berulang kali diperkosa dan dimarahi oleh ibunya. Tidak hanya itu, alat musik apa pun yang dimilikinya akan dihancurkan dan dibakar.
Meskipun demikian, ia adalah seorang sarjana yang brilian dan berhasil lulus dengan Certificate in Education (SRP) atau juga dikenal sebagai Penilaian Sekunder (PMR).[berlebihan] Dia terkejut dengan prestasinya tetapi dia tidak senang berada di kelas 4. Dia akhirnya putus sekolah. Setelah itu, ia mendirikan beberapa kelompok di desa bersama teman-temannya. Di mana mereka menentang diri mereka pada pernikahan dan upacara formal.