Aminah Banowati (1922 – 30 April 1977) adalah seorang aktris dan penyanyi Indonesia yang karirnya terbentang dari tahun 1940an hingga 1970an. Dia adalah bagian dari Sinema Klasik Indonesia. Aminah meristis karirnya dengan menjadi penyanyi kroncong. Kemudian ia masuk dalam dunia perfilman dengan membintangi film "Sedap Malam" tahun 1951.[1][2]
Biografi
Karir
Aminah Banowati lahir pada tahun 1922 di Semarang. Karirnya dimulai dari cita-citanya menjadi penyanyi kroncong, dan setelah itu cita-cita yang dia inginkan itu terkabul. Aminah Banowati memulai karirnya dengan bergabung dalam orkes keroncong Mata Roda sebagai penyanyi, dan direkrut oleh Fred Young untuk bergabung dengan rombongan Bintang Surabaya sebagai aktris pada masa pendudukan Jepang di Hindia Belanda.
Pada masa revolusi, ia ikut sandiwara Pantjawarna milik Djamaludin Malik. Aminah Banowati memulai debut filmnya dengan membintangi Sedap Malam (1951), mengambil peran pendukung.
Sejak itu, Aminah terus terlibat dalam film. Muncul dalam banyak film di tahun 1950-an, Ia sering digambarkan sebagai perempuan kasar dan wanita bawel, dan muncul dalam lima film berbeda pada tahun 1950an seperti Peristiwa 10 Nopember (1956), Peristiwa Surabaja Gubeng (1956), Pemetjahan Poligami (1956), Neng Atom (1956), dan Kunang-kunang (1956).
Setelah membintangi Masih Ada Hari Esok (1961), Aminah Banowati mengambil jeda sepuluh tahun dari film tersebut, dan baru kembali ke industri film dalam film Djembatan Emas (1971) yang disutradarai Bambang Hermanto. Ia tampil dalam tujuh film lagi pada tahun 1970an, seperti Derita Ibu (1971), Tangan Besi (1972), Njanjian Air Mata (1972), Tabah Sampai Akhir (1973), Pencopet (1973), Paul Sontoloyo (1974), dan Dasar Rezeki (1974).
Kematian
Pada tahun 1975, setahun setelah ia bermain dalam film Dasar Rezeki (1974), Aminah Banowati jatuh sakit. Karena ia sakit, Aminah akhirnya tidak aktif dalam dunia film selama tiga tahun dari tahun 1975 hingga akhir hayatnya tahun 1977. Sebelumnya ia masih sering muncul lewat peranan-peranan kecil dalam beberapa film berwarna.
Dan akhirnya, pada tanggal 30 April 1977, Aminah Banowati meninggal dunia di Jakarta pada usia 55 tahun setelah berjuang melawan sakit yang ia derita selama tiga tahun.
Filmografi
1951-1961
- Sedap Malam (1951)
- Peristiwa 10 Nopember (1956)
- Peristiwa Surabaya Gudeng (1956)
- Pemetjahan Poligami (1956)
- Neng Atom (1956)
- Kunang-Kunang (1957)
- Ibu Mertua (1960)
- Masih Ada Hari Esok (1961)
1971-1974
Referensi
- ^ "Aminah Banowati". www.filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2024-08-24.
- ^ "IdFilmCenter". www.indonesianfilmcenter.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-24.