Alka besar adalah burung besar yang tidak bisa terbang. Mereka diburu untuk diambil daging dan bulunya. Burung ini pada akhirnya mengalami kepunahan; pasangan burung alka besar terakhir mati dicekik oleh dua pelaut Islandia di pulau Eldey pada tahun 1844, sementara telur terakhirnya secara tidak sengaja terinjak oleh salah satu pelaut tersebut.[1]
Nama penguin berasal dari burung alka besar, karena kata "penguin" adalah kata dalam bahasa Kelt yang berarti "alka besar"[2] Penguin sendiri baru ditemukan belakangan dan para pelaut yang menemukannya merasa bahwa burung tersebut mirip dengan alka besar.
Burung ini memiliki punggung yang berwarna hitam dan bagian perut dan dada yang berwarna putih.[2] Sayapnya sangat pendek, sehingga burung ini tidak bisa terbang. Saat berdiri di daratan, tinggi burung ini tercatat sekitar 75 cm.[2] Mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka di laut. Mereka baru datang ke kawasan pesisir pada musim panas untuk berkembangbiak. Mereka hidup di dalam koloni yang besar di pulau-pulau berbatu di Samudra Atlantik utara dari Kanada hingga Norwegia.[2] Pada musim dingin mereka dapat menjangkau kawasan Florida dan Spanyol selatan.[2]
Referensi