Abu Muhammad Ali bin al-Mu'tadhid al-Muktafi adalah anak al-Mu'tadhid (892-902) dengan seorang budakTurki. Dengan pimpinan ar Raqqah saat kematian ayahandanya, ia kembali ke ibu kota, di mana ia dikagumi khayalak karena kemurahan hatinya, dan menghapuskan penjara-penjara rahasia ayahandanya. Selama masa pemerintahannya yang sekitar 6 tahun, khilafah mendapat ancaman dari sejumlah bahaya yang dengan gagah berani dihadapi dan dipecahkan. Yang paling utama berasal dari Qaramitha, salah satu cabang Ismailiyah yang mulai berkembang selama tahun-tahun terakhir.
Setelah masa pemerintahan bergolak selama 6-7 tahun, al-Muktafi bisa melihat-lihat dan mengetahui bahwa khilafah lebih aman daripada masa pemerintahan al-Mu'tasim Billah. Salah satu tindakan terakhirnya aalah kematian pangeran Samaniyan, yang mengakui suksesi puterandanya di Khorasan, dan menyampaikan padanya bendera yang ditempelkan dengan tangannya sendiri.