Al-Mu'tadhid Billah (857-902) (bahasa Arab: المعتضد بالله) adalah Khalifah Bani Abbasiyah Baghdad dari 892 hingga 902. Sebelum ia iangkat sebagai khalifah, ia sudah memiliki kekuasaan tinggi, dan berlanjut sebagai khalifah ia sanggup mengatur pemerintahan. Mesir kembali ke pangkuan khilafah.
Di Mesopotamia, sang Khalifah dan puterandanya sudah lama memerangi Khawarij. Di ujung kawasan ini, yang sudah lama gonjang-ganjing, sebagian karena gerombolan pemberontak, sebagian karena persaingan antara Mesir dan jenderal negeri, masalah itu harus diselesaikan.
Al-Mu'tadhid adalah penguasa pemberani dan energik. Ia juga begitu toleran terhadap masyarakat Syi'ah yang dibuktikan dengan hadiah besar kepada mereka dari pangeran Tabaristan, ia tidak menunjukkan sikap yang tak menyenangkan, seperti yang dilakukan pendahulunya; namun hanya perintah untuk melakukannya secara terbuka. TIdak seperti terhadap Bani Umayyah, ia memerintahkan Bani Umayyah dicela di doa umum dan melarang semua sebutan yang memuji mereka di debat-debat kelompok agama. Baghdad dipermalukan atas hal ini; dan pada akhirnya khalifah menarik titahnya tersebut.
Setelah pemerintahan yang makmur selama 10 tahun, al-Mu'tadhid mangkat; dan al-Muktafi, puterandanya dari seorang budak Turki, naik tahta.
[1]
Catatan:
- k. merupakan tahun kekuasaan
- Angka, merupakan nomor urut seseorang menjadi khalifah.
- Nama dengan huruf kapital merupakan khalifah yang berkuasa.
Referensi
- ^ Imam As-Suyuthi (2006). Tarikh Khulafa' [Sejarah Para Penguasa Islam]. Jakarta: Al-Kautsar. ISBN 979-592-175-4.