Artikel ini tidak memiliki bagian pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia. Mohon tulis paragraf pembuka yang informatif sehingga pembaca dapat memahami maksud dari "Akhmad Febry Marzulie Nara". Contoh paragraf pembuka "Akhmad Febry Marzulie Nara adalah ...". (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Akhmad Febry Marzulie Nara SH adalah pria kelahiran Jakarta, 27 Februari 1989 ini adalah mantan Wakil Sekretaris Jendral DPW Partai Nasional Demokrat DKI Jakarta serta mantan Bendahara Umum DPW DKI Jakarta Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di bawah kepemimpinan Fahd El Fouz Rafiq. Saat ini, Febry menduduki jabatan penting di PT Janaka Indonesia Group. Ia juga dikenal sebagai mantan suami dari artis sinetron Indonesia, Selena Alesandra.
Kehidupan Pribadi
Febry Nara lahir di Jakarta pada 27 Februari 1989, namun keluarga besar Febry sebenarnya berasal dari Lampung. Ia merupakan anak keempat dari lima bersaudara pasangan Drs.H Djumlie Nara SH.MM dan Sumarni Djumlie yang juga seorang bangsawan keturunan Lampung Utara.
Febry menikah dengan artis sinetron cantik, Selena Alesandra pada tanggal 2 Desember 2015. Resepsi mewah digelar sekitar tiga bulan kemudian di Balai Sudirman, Jakarta[1]. Pernikahan mereka diliput oleh beberapa situs besar entertainment. Kabarnya Febry menyerahkan 500 gram emas sebagai maskawin. Menurut laporan di beberapa media, Febry menikahi Selena bukan karena statusnya sebagai artis, namun karena kepribadiannya. Dari pernikahan tersebut, Febry mendapatkan seorang putra bernama Malik Alendra Nara. Mereka resmi bercerai pada tanggal 10 Agustus 2022 di Pengadilan Agama Depok. Pada 12 Desember 2022[2], Febry melangsungkan pernikahan yang kedua dengan seorang selebgram bernama Adelita Morskha.[3]
Karir Bisnis
Febry pertama kali memulai karir bisnisnya sejak masih sangat muda, umur 23 tahun, atau tepatnya pada tahun 2012. Saat Itu Ia sebenarnya masih duduk di bangku kuliah. Di tengah-tengah kesibukannya sebagai mahasiswa dan anggota aktif berbagai organisasi, ia mendirikan sebuah townhouse di daerah Cimanggis, Depok. Sayangnya gebrakan itu tidak dibarengi dengan pertimbangan yang matang. Akibatnya, townhouse itu sempat ditutup oleh Pemda setempat selama enam bulan. Belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, Febry saat ini akhirnya berhasil membangun dua townhouse di daerah tersebut, serta townhouse eksklusif di Pondok Pinang dan Jagakarsa.
Karir bisnis Febry melesat cepat. Ia juga merambah bisnis perdagangan bahan bakar minyak. Di usianya yang relatif masih sangat muda, ia sudah dipercaya banyak perusahaan besar sebagai rekan bisnis. Beberapa perusahaan tersebut antara lain adalah Kalla Group, Bosowa Group, Bukaka Group, dan beberapa perusahaan besar di bidang marine atau pertambangan. Pada tahun 2017 Febry memutuskan keluar dari perusahaan yang dia bangun bersama teman-temannya tersebut.