Prof.Dr.Eng. Adi Maulana, S.T.M.Phil. (lahir 28 April 1980) adalah dosen dan peneliti dengan jabatan sebagai Guru Besar di Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar. Saat ini, dia dipercaya menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis di Universitas Hasanuddin untuk masa bakti 2022 – 2026.[1][2]
Riwayat Hidup
Karier dan Organisasi
Adi Maulana menempuh pendidikan S1 di Jurusan Teknik Geologi Universitas Hasanuddin mulai dari tahun 1997 dan meraih gelar Sarjana Teknik pada tahun 2002 sebagai salah satu lulusan terbaik. Dari tahun 2002-2004 dia bekerja sebagai konsultan dan peneliti pada beberapa perusahaan-perusahaan tambang mineral internasional.
Pada tahun 2004 dia diangkat menjadi dosen tetap di Departemen Teknik Geologi Universitas Hasanuddin. Pada tahun 2007-2009, dia memperoleh Australian Award Scholarship dari Pemerintah Australia untuk melanjutkan studi master dalam bidang Petrologi dan Geokimia dan meraih gelar Master of Philosophy dari Research School of Earth Sciences di Australian National University (ANU) Canberra.[3][4]
Pada tahun 2010-2013, dia berhasil mendapatkan beasiswa MEXT (Munbukagusho) dari Pemerintah Jepang untuk melanjutkan studi doktoralnya di Kyushu University, Jepang dalam bidang petrologi dan endapan mineral. Artikel yang berasal dari bagian disertasinya yang berjudul “Petrochemistry of Late Cenozoic Granitoid Rocks from Sulawesi” berhasil mendapatkan penghargaan sebagai artikel terbaik di berbagai forum ilmiah internasional.
Setelah meraih gelar doctor pada tahun 2013, dia kembali ke Universitas Hasanuddin dan aktif dalam kegiatan pengajaran di kampus dari tingkat sarjana sampai doktoral dan penelitian serta kerjasama luar negeri. Dia juga mengembangkan riset-riset dasar dan aplikasi geologi, terutama bidang ilmu yang ditekuninya yaitu petrologi, geokimia dan endapan mineral untuk mengkaji pola tektonik dan keterdapatan sumberdaya mineral di Pulau Sulawesi. Selain itu, dia juga sering di undang sebagai narasumber tentang potensi bencana di Indonesia dan strategi mitigasinya.[5]
Penghargaan dan Kontribusi
Adi Maulana berhasil mendapatkan beberapa hibah penelitian baik nasional maupun internasional yaitu antara lain hibah pasca doktoral (2013), hibah penelitian kerjasama luar negeri dan hibah publikasi internasional dari DIKTI selama 3 tahun (2015-2017). Pada tahun 2015-2016 dia memenangkan hibah penelitian C-BEST Research Grant dari JICA-Jepang dan bekerja sama dengan Advanced Institute of Science and Technology (AIST) Jepang untuk melakukan penelitian dalam bidang potensi unsur tanah jarang di Indonesia sebagai salah satu material green energy dimasa depan. Dalam penelitian ini, Prof Adi Maulana dan kolaborator nya dari Jepang menemukan keberadaan unsur scandium (Sc), salah satu jenis logam tanah jarang di lapisan hasil pelapukan batuan ultrabasa yang menghasilkan nikel di Sulawesi. Hasil penelitian ini kemudian banyak dijadikan referensi dalam pencairan sumberdaya logam tanah jarang tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.[6][7][8] Selain itu, dia juga mendapatkan penghargaan dari Kementrian Pendidikan Nasional berupa insentif Publikasi Internasional atas karya-karyanya yang dipublikasikan pada jurnal Internasional.
Sejak tahun 2014 dia diberi amanah untuk menjadi Kepala Laboratorium Geologi Lapangan di UNHAS dengan jabatan fungsional sebagai Lektor Kepala. Pada tahun 2015, dia diundang untuk menjadi visiting researcher di Akita University Jepang dan ditahun yang sama dia di undang untuk menjadi visiting lecturer di Hokkaido University, Jepang. Pada tahun 2016, dia diundang oleh National Taiwan University sebagai visiting researcher dan pada tahun yang sama dia juga mendapatkan beasiswa post-doctoral dari DAAD Jerman untuk menjadi post-doctoral researcher selama kurang lebih 3 bulan di Institute of Mineralogy, Muenster University, Jerman. Dia telah mempublikasikan sebanyak lebih dari 40 jurnal internasional di Elsevier, Wiley dan Springer serta puluhan artikel yang dipublikasikan dalam prosiding penelitian baik nasional maupun internasional. Buku yang diterbitkan sebanyak 6 buah buku yang telah menjadi buku pegangan bagi mahasiswa, dosen dan peneliti di bidang ilmu dan teknologi kebumian, termasuk di dalamnya buku yang berjudul Petrologi serta Endapan Mineral. Bukunya yang berjudul Unsur Tanah Jarang menjadi salah satu buku yang paling banyak dicari seiring dengan tingginya permintaan jenis mineral ini untuk memenuhi kebutuhan green energy.
Pada tahun 2017, Adi Maulana diangkat sebagai ketua task force akreditasi internasional AUN-QA di Universitas Hasanuddin [9] dan juga sekretaris tim task force pengadaan alat laboratorium Fakultas Teknik Project Implementation Unit (PIU) Proyek Pengembangan Fakultas Teknik UNHAS – JICA Loan.
Pada tahun 2018, Adi Maulana dengan beberapa ahli lainnya di Unhas mendirikan Pusat Studi Kebencanaan di UNHAS dan sekaligus diangkat sebagai Kepala Pusat Studi Kebencanaan di Unhas yang pertama. Selain itu, ditahun yang sama juga dia juga membuka Program Studi Magister Manajemen Bencana di Sekolah Pasca Sarjana UNHAS dan diangkat menjadi ketua Prodi pertama sampai dengan tahun 2022. Pada tahun 2019 dia mendapatkan hibah bergengsi dari yaitu MIRA (MIT and Indonesia Research Alliance) dari DIKTI dan di undang sebagai visiting researcher di Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Boston, USA.
Di bulan Maret 2020, dia diangkat sebagai Guru Besar Penuh atau professor dalam bidang geologi di Indonesia dalam usia 39 tahun dan tercatat sebagai Guru Besar termuda di Indonesia dan juga guru besar termuda dalam sejarah Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin dengan bidang kepakaran Ilmu Petrologi. Pada tahun 2022 beliau terpilih untuk mengikuti program IVLP bidang Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang diadakan oleh pemerintah Amerika Serikat, pada kegiatan tersebut beliau adalah satu-satunya perwakilan akademisi yang ikut serta. [10]
Sejak tahun 2022, dia dipromosikan sebagai Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis di Universitas Hasanuddin. Dibawah koordinasinya, Unhas membangun ekosistem bisnis yang ditandai dengan pembentukan holding company PT Hadin Metavisi Akademika (HMA) dan pengkatifan Kembali Perusahaan Unhas yang dibentuk tahun 2015 namun tidak pernah aktif yaitu PT Inomart (Inovasi Benua Maritim). Sampai dengan tahun 2024, PT HMA telah mempunyai 7 anak Perusahaan sehingga total Unhas telah mempunyai 9 perusahaan yang dikelola secara professional. Pada tahun 2022, dia diangkat sebagai ketua bidang Riset dan Inovasi di organisasi NUNI (Nation University Network Indonesia) jejaring universitas negeri dan swasta di Indonesia.
Sebagai Wakil Rektor bidang Kerjasama, Prof Adi Maulana juga dikenal aktif dalam menginisiasi konsorsium riset dan Kerjasama internasional yang membuat reputasi Unhas dikenal luas tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Beberapa konsorsium riset yang ikut dirintisnya yaitu PAIR (Partnership Australia – Indonesia in Research), AIC (Australian Indonesia Centre), Erasmus Mundus (Eropa – Unhas), UNHAS – UTM Matching Fund, Unhas – Hiroshima University Research on Forestry Management and Carbon Credite, RISE Project, Unhas – Stanford Uni Research Partner, Unhas – UCLA on coffee consortium.
Saat ini dia dikenal sebagai ahli petrologi (ilmu batuan) dan geologi ekonomi di Indonesia. Dia juga dikenal luas sebagai ahli kebencanaan di Indonesia yang kerap diminta untuk menjadi pembicara kunci di seminar baik nasional maupun internasional dan juga mengisi acara kebencanaan di berbagai media, baik Televisi, Radio maupun menulis di media surat kabar. Selain itu, dia menjadi salah satu tim pakar dalam pembentukan Geopark Maros-Pangkep dan menjadi tim ahli dalam pengembangan Geopark Maros Pangkep menjadi Unesco Global Geopark.[11][12]
Perhatiannya yang sangat tinggi terhadap peningkatan pengetahuan tentang bencana di Indonesia yang dia istilahkan sebagai literasi bencana menjadikannya sebagai salah satu tokoh kebencanaan di Indonesia.