Action Française adalah organisasi politik sayap kanan di Prancis. Namanya yang sama juga digunakan oleh sebuah jurnal yang berkait erat dengan gerakan politik yang sama (terbit mulai 21 Maret 1908 hingga 24 Agustus 1944).[18] Tujuan Action Française adalah memperjuangkan, mempropagandakan serta mengamplifikasi pandangan dan sentimen anti semitisme dengan semangat nasionalisme yang sangat kentara. Ideologi Action Française, terutama korporasi negara dan paham nasionalisme, berasal dari pengaruh pemikiran Benito Mussolini.[19]
Action Française sebagai sebuah gerakan dan jurnal diinisiasi oleh Maurice Pujo dan Henri Vaugeoi pada tahun 1899 sebagai sebuah reaksi terhadap terhadap intervensi kaum intelektual bertendensi kiri yang diwakili oleh Alfred Dreyfus.[18] Tak lama setelah pembentukannya, Charles Maurras segera bergabung dalam Action Française kemudian menjadi ideologis utama gerakan politk ini. Di bawah pengaruh Maurras, Action Française berubah menjadi organisasi politik yang bersifat monarkis, anti revolusioner dan anti demokrasi. Di bawah pimpinan Maurras, Action Française mendukung nasionalisme integral dan nilai-nilai katolik.[18]
Tak lama setelah pendiriannya, Action Française segera berusaha mempengaruhi publik dengan mengubah jurnalnya menjadi sebuah koran harian. Guna mewujudukan maksudnya, Action Française mendirikan berbagai macam organisasi. Pada tahun 1914, Action Française telah makin terstruktur dan menjadi salah satu gerakan nasionalis yang terpandang. Pengaruh Action Française makin kentara pada tahun setelah Perang Dunia Pertama. Sayangnya, pengaruhnya menurun mulai tahun 1926. Keadaan ini makin diperparah dengan populernya fasisme dan putusnya hubungan mereka dengan Gereja Katolik. Selama Perang Dunia kedua, Action Française mendukung Rezim Vichy. Setelah tumbangnya Rezim Vichy, koran Action Française dilarang terbit dan Charles Maurras dihukum namun bukan sebagai kolaborator, melainkan karena kasus korupsi.[19]
Rujukan
^Osgood, Samuel M. (21 November 2013). French Royalism Since 1870, Springer. p. 56. ISBN978-94-017-5071-4. retrieved 2016-03-09
^Rémond, René (2006), "Action française", in Lawrence D. Kritzman (ed.), The Columbia History of Twentieth-Century French Thought, New York: Columbia University Press, p. 8. ISBN978-0-231-10790-7.
^Nolte, Ernst (1965). Three Faces of Fascism: Action Française, Italian Fascism, National Socialism. New York: Mentor. p. 128.
^Stéphane Piolenc (21 April – 4 May 2011). "Pour un compromis... royaliste!". L'Action française 2000. hlm. 13.
^David Miller, Janet Coleman, William Connolly, Alan Ryan. The Blackwell encyclopaedia of political thought. Second Edition. Malden, Massachusetts, USA; Oxford, England, UK; Carlton, Victoria, Australia: Blackwell Publishing, 1991 Pp. 328.
^Badie, Bertrand; Berg-Schlosser, Dirk; Morlino, Leonardo, ed. (7 September 2011). International Encyclopedia of Political Science. SAGE Publications (dipublikasikan tanggal 2011). ISBN9781483305394. Diakses tanggal 9 September 2020. ... fascist Italy ... developed a state structure known as the corporate state with the ruling party acting as a mediator between 'corporations' making up the body of the nation. Similar designs were quite popular elsewhere in the 1930s. The most prominent examples were Estado Novo in Portugal (1932–1968) and Brazil (1937–1945), the Austrian Standestaat (1933–1938), and authoritarian experiments in Estonia, Romania, and some other countries of East and East-Central Europe,
^Jacques Prévotat (2 November 2004). L'action française. Presses universitaires de France. hlm. 78.
^Nonna Mayer (2002). La Restauration nationale. Un mouvement royaliste sous la 5e République. Éditions Syllepse. Mauvais temps. ISBN978-2-913165-87-8. Quote: "Born from the fallout of the 1870 war and the Dreyfus Affair, Action Française disappeared in 1944, compromised by its links with the Vichy regime. It was reborn in 1945 through a clandestine publication. Slowly, the supporters of the monarchy and of Marshal Pétain rebuilt their networks. On the eve of the Algerian war, the royalist organization was reconstituted under the name of Restauration nationale. It sided with the supporters of French Algeria and the Secret Army Organization found in it one of its best supporters. This reappearance of the royalist current on the political scene, and its permanence during the last 50 years, will mark the post-war history of the extreme right in France." ["Née des retombées de la guerre de 1870 et de l'Affaire Dreyfus, l'Action française disparaît en 1944, compromise par ses liens avec le régime de Vichy. Elle renaît dès 1945 à travers une publication clandestine. Lentement, les partisans de la monarchie et du maréchal Pétain reconstruisent leurs réseaux. À la veille de la guerre d'Algérie, l'organisation royaliste est reconstituée sous le nom de Restauration nationale. Elle se range aux côtés des partisans de l'Algérie française et l'Organisation de l'armée secrète trouve en elle un de ses meilleurs soutiens. Cette réapparition du courant royaliste sur la scène politique, et sa permanence durant ces 50 dernières années, va marquer l'histoire d'après-guerre de l'extrême droite en France."].