Acehkini (situs web)
acehkini adalah sebuah media berita digital di Aceh yang didirikan pada 20 Februari 2019.[1] acehkini menjadi salah satu partner resmi 1001 media situs berita kumparan.[2] Sejarahacehkini didirikan pada 2019 oleh Adi Warsidi, Suparta Arz, Habil Razali, Husaini Ende, Taufik Al Mubarak, dan Windy Fhagta. Beberapa di antaranya merupakan jurnalis senior di Aceh yang telah puluhan tahun bergelut di dunia jurnalistik. Pendirian acehkini berangkat dari mimpi besar mereka sewaktu masih bekerja di media lain. Bak gayung bersambut, sebuah tawaran datang dari kumparan yang sedang membuat program partner 1001 media di seluruh Indonesia.[3] Walhasil, terpilihlah acehkini untuk wilayah Aceh. Tim acehkini ingin membangun sebuah media di daerah, karena umumnya impian seorang jurnalis dan penulis adalah punya media sendiri. Mereka juga berharap acehkini dapat besar nantinya bersama kumparan. Digawangi oleh Adi Warsidi[4], cita-cita membangun media online lokal di Aceh yang multiplatform, dan kredibel menjadi mimpinya sejak lama. Ini sedang dirintis bersama rekannya di Aceh setelah kumparan memberi kesempatan lewat program 1001 media online. Adi Warsidi berpengalaman belasan tahun menjadi jurnalis di Aceh[5], terlibat langsung meliput konflik dan bencana tsunami Aceh. Suka menulis tentang pariwisata, sejarah, sosial budaya masyarakat, politik dan keamanan.[6] Selain itu, ia juga pemegang sertifikat Wartawan Utama, dia juga salah satu penguji kompetensi dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Kegiatan selain menulis adalah mengajar jurnalistik di Muharram Journalism College (MJC)[7] dan beberapa pelatihan jurnalistik lainnya yang digelar lembaga-lembaga mahasiswa maupun organisasi. Adi Warsidi kerap terlibat dalam penelitian isu-isu Aceh, serta aktif menjadi editor dan penulis buku berkisah tentang Aceh.[8] Referensi
Pranala luar |