Dicatat di Alkitabdalam Kitab 1 Raja-raja pasal 1 bahwa Raja Daud telah tua dan lanjut umurnya, dan biarpun ia diselimuti, badannya tetap dingin. Lalu para pegawainya berkata kepadanya: "Hendaklah dicari bagi tuanku raja seorang perawan yang muda, untuk melayani dan merawat raja; biarlah ia berbaring di pangkuanmu, sehingga badan tuanku raja menjadi panas." Maka di seluruh daerah Israel dicarilah seorang gadis yang cantik, dan didapatlah Abisag, gadis Sunem, lalu dibawa kepada raja. Ia menjadi perawat raja dan melayani dia, tetapi raja tidak bersetubuh dengan dia.[2]
The Interpreter's Bible [Nashville:Abingdon Press, 1954] mencatat bahwa "orang Ibrani ... percaya bahwa kesuburan tanah dan kemakmuran rakyat berkaitan dengan kesehatan raja. Daud saat itu sudah tua dan lanjut umurnya dan kemampuannya dipertanyakan. Berbagai cara diupayakan untuk mengatasinya. Pertama-tama dengan menyelimuti badannya untuk membuat badannya hangat, agar bergairah kembali. Setelah cara ini gagal, dilakukan pencarian gadis paling cantik di seluruh negeri. Penekanan diberikan pada kecantikan Abisag. Versi LXX mendukung hal in dengan menerjemahkan ayat 2, "supaya ia (gadis itu) membangkitkan gairah dan berbaring dengan dia (raja)." Nyatanya raja tidak bersetubuh dengan gadis itu menyebabkan fakta menjadi jelas. Daud tidak bergairah lagi, dan karenanya tidak dapat lagi menjadi raja." Segera setelah hal itu diketahui, Adonia, putra Daud keempat yang saat itu merupakan yang tertua di antara putra-putranya yang hidup, mencoba mengangkat diri menjadi raja. Namun hal ini digagalkan oleh pengangkatan Salomo menjadi raja atas perintah Daud, setelah nabi Natan dan Batsyeba memberitahukan Daud mengenai perbuatan Adonia itu.[3]
Permintaan Adonia
Setelah Daud mati, Adonia membujuk Batsyeba, ibu Salomo, untuk meminta raja Salomo agar ia diizinkan menikahi Abisag. Salomo memahami niat merebut tahta dibalik permintaan tersebut, lalu menghukum mati Adonia.[4]
Analisis
Diduga bahwa Abisag kemudian menjadi salah satu istri Salomo, bagian dari warisannya. Bahkan sejumlah pakar mengusulkan kemungkinan bahwa Abisag adalah tokoh perempuan utama dalam Kidung Agung.[5]