Dr. (HC) Ir. Abdulkadir Baraja (lahir 11 Juni 1945) adalah tokoh pendidikan islam yang telah berkontribusi mempersiapkan generasi islam yang berprestasi dan berkarakter, salah satunya melalui pendirian Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Al-Hikmah dan Al-Falah di Surabaya. Ia juga tercatat sebagai pendiri Kualita Pendidikan Indonesia dan pembina STKIP Al-Hikmah serta Yayasan Pendidikan Al-Irsyad Surabaya. Pada bidang sosial dan dakwah, ia bersama H. Abdul Karim telah mendirikan Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) pada 1987 dan masih terus berkembang hingga saat ini. Ir. Abdulkadir Baraja dianugerahi Gelar Kehormatan Doktor Honoris Causa (Dr. H.C.) oleh Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dalam bidang Manajemen Pendidikan pada 26 September 2017.[1][2][3][4][5]
Kehidupan Pribadi
Muhammad Baraja, Ayah dari Abdulkadir Baraja menanamkan sifat religius, berpikir kritis, dan disiplin sejak ia masih kecil. Sementara sentuhan kelembutan kasih sayang ibundanya, Abdulkadir kecil tumbuh menjadi remaja santun yang enerjik. Ketika sekolah di SMP Taman Siswa Praban Surabaya pada tahun 1961, Abdulkadir Baraja mulai aktif di organisasi PII (Pelajar Islam Indonesia) sebagai Sekretaris Umum PII Cabang Surabaya. Sebuah organisasi kepemudaan yang telah mengkader dan menempa dirinya hingga menjadi pemuda yang memiliki semangat juang tinggi. Pada saat yang hampir bersamaan, ia juga aktif di organisasi pelajar Al-Irsyad. Bahkan di organisasi pelajar ini, sempat menjadi Ketua Umum serta mengemban amanah di Departemen Pengkaderan Pelajar Al-Irsyad Pusat.[3]
Saat menjadi mahasiswa di ITS Surabaya, dirinya aktif menggerakkan kegiatan di berbagai masjid kampus. Kegiatan tersebut masih terus dijalankannya, hingga pada tahun 1974 dirinya diangkat menjadi Asisten Dosen di almamaternya tersebut. Pada saat itulah, dosen elektro ITS ini mulai bergabung di Masjid Al-Falah Surabaya. Saat dipilih sebagai salah seorang pengurus di sana, kembali pengusaha di berbagai bidang ini melancarkan dakwah di bidang sosial dan pendidikan. Pada tahun 1979 bersama rekan-rekannya berhasil mendirikan Taman Kanak-Kanak Al-Falah. Hal ini menjadi awal perkembangan yang mengilhami pendirian jenjang SD, SMP dan SMA Al-Falah. Hingga saat ini, lembaga pendidikan Al-Falah menjadi salah satu lambang kemajuan sekolah Islam.[3][6]
Gelar Kehormatan
Universitas Negeri Surabaya memberikan gelar Doktor Kehormatan, Doktor Honoris Causa (Dr. H.C) kepada Ir. Abdulkadir Baraja di bidang Manajemen Pendidikan dalam rapat senat terbuka yang digelar Selasa, 26 September 2017. Gelar ini diberikan atas jasa prestasi dan pengabdian dalam mengembangkan pendidikan di Jawa Timur dan Indonesia. Rapat Senat Terbuka dalam rangkaian peringatan Dies Natalis Unesa ke-53 tersebut berlangsung di Auditorium Rektorat Unesa Lidah Wetan dan dihadiri oleh Anies Baswedan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, dan KH. Solahuddin Wahid, Pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang.[7][8][9]
Acara tersebut dibuka oleh Prof. Dr. Warsono, M.S., Rektor Unesa pukul 09.30 WIB dilanjutkan pidato promotor promovendus oleh Prof. Dr. Muchlas Samani, mantan Rektor. Menurutnya pendidikan hari ini mengalami tantangan terkait kepercayaan masyarakat.[1] Sementara itu, dalam orasi ilmiahnya yang berjudul "Menyiapkan Guru Pejuang Dalam Rangka Melahirkan Generasi Unggul Untuk Indonesia Abad 21", Ir. Abdulkadir Baraja meyakini Universitas spesial bukan melahirkan pekerja guru saja, namun pejuang yang terampil sebagai guru.[2][3][10][11]
Pranala luar
Referensi