A.M thalib (23 Februari 1922 – 17 Juni 2000) adalah mantan tokoh militer Indonesia dan pengusaha.
A.M Thalib merupakan salah satu pejuang yang semasa hidupnya pernah menjadi seorang jurnalis atau wartawan dan seorang wirausaha. Ia bersama-sama rakyat dan pejuang di Sumatera Selatan pernah mengangkat senjata melawan pasukan Belanda yang melakukan agresi militer pada tahun 1948.
Pada saat itu, A.M Thalib menjabat Kepala Penerangan Gubernur Militer Sumatera Selatan dan masih merangkap di Intel.
Selain itu, A.M Thalib secara tegas menolak ajakan Dewan Banteng untuk memutuskan hubungan dengan pemerintah pusat (Jakarta). A.M Thalib juga aktif di dunia sosial politik di Tanah Air.
Memasuki tahun 1955, A.M Thalib masuk menjadi anggota PSI. Sementara pada tahun 1959 menjadi anggota IP-KI. Dalam konferensi IP-KI Sumatera Selatan pada tahun 1963, A.M Thalib terpilih menjadi Ketua Umum IP-KI wilayah Sumatera Selatan. Sementara pada tahun 1957 – 1958, beliau masih aktif di gerakan daerah Sumatera Selatan dalam perjuangan pembangunan daerah (otonomi daerah) dan menentang PKI.
Pada tahun 1967, A.M Thalib menjabat sebagai Ketua Seksi Sosial Politik Corps Sriwijaya sub Komando Jakarta Raya. Selanjutnya pada tahun 1968, mendirikan Indonesia Business Centre (IBC) Provinsi Sumatera Selatan, serta beliau langsung menjadi ketua umumnya. Pada tahun 1969, oleh Departemen Perdagangan RI saat itu, A.M Thalib ditunjuk sebagai Ketua Koordinator sindikat Gula Pasir Seluruh Indonesia.
Sementara pada tahun 1971, beliau menjabat Ketua Presidium Konsentrasi Usahawan SOKSI di Jakarta.
Pada tahun 1971 – 1973, A.M Thalib menjabat menjadi Wakil Koordinator Usahawan Golkar. Beliau juga memprakarsai pendirian Yayasan SUB-KOSS Garuda Sriwijaya dan Meseum Perjuangan di lubuk Linggau.
Ia juga pernah menjabat wakil ketua KADIN pusat.[1]