Atas perannya sebagai asisten residen di Aceh, De Neve diangkat sebagai kesatria Militaire Willems-Orde berdasarkan Surat Keputusan no. 19 tgl. 19 Maret1897. Kemudian, ia menjadi residen di Divisi Barat Kalimantan. Pada tahun 1892, ia mendapatkan kehormatan dengan cara yang terhormat karena di tangannyalah, jabatan asisten residen dapat dirasakan selama 5 bulan selama kontak politik dengan Aceh. Sebagai asisten residen, ia mendapat tugas, antara lain atas keinginan Residen Sumatra Timur, kedudukan asisten residen atas kontak politik dengan daerah sekitar Aceh dan pemimpin di pantai barat Gubernemen Aceh dan Sekitarnya setelah diobservasi dulu, kemudian secara definitif ia dipilih untuk kedudukan tersebut. Tak lama setelah mengundurkan diri secara terhormat, ia diangkat sebagai kesatria di Orde Singa Belanda. Setelah meninggal, ia dimakamkan di Oud Eik en Duinen.
Militaire Willems-Orde untuk sipil
Orang sipil lain yang dianugerahi Militaire Willems-Orde selama Perang Aceh antara lain Günther von Bültzingslöwen sebagai perwakilan Palang Merah dan Herman Albert Loder sebagai perwakilan perusahaan dagang De Lange & Co dan ketua Atjeh-Associatie di Kutaraja (kini Banda Aceh). De Neve adalah salah satu tokoh yang memberikan testimoni pada saat pernikahan Loder pada tahun 1897.
Rujukan
1913. A.J.C. de Neve. Prins der Geïllustreerde Bladen, hal. 60.