Goldman SachsThe Goldman Sachs Group, Inc., (/ˈsæks/) adalah sebuah perusahaan bank investasi dan jasa keuangan multinasional asal Amerika yang berkantor pusat di New York City. Perusahaan ini menawarkan layanan manajemen investasi, sekuritas, manajemen aset, kepialangan utama, dan penjaminan emisi. Perusahaan ini juga menyediakan layanan perbankan investasi untuk investor institusional. Goldman Sachs adalah salah satu perusahaan perbankan investasi dengan pendapatan terbesar di dunia,[4] dan merupakan diler utama di pasar sekuritas Departemen Keuangan Amerika Serikat, serta secara umum merupakan pembuat pasar. Grup ini juga memiliki Goldman Sachs Bank USA, sebuah bank langsung. Goldman Sachs didirikan pada tahun 1869 dan saat ini berkantor pusat di 200 West Street, Lower Manhattan, dengan kantor tambahan di pusat keuangan internasional lainnya.[5] Akibat keterlibatannya dalam sekuritisasi selama krisis hipotek subprima, Goldman Sachs pun menderita selama krisis finansial 2007–2012,[6][7] dan menerima investasi sebesar $10 milyar dari Departemen Keuangan Amerika Serikat sebagai bagian dari Troubled Asset Relief Program, sebuah program bantuan yang dibuat melalui Undang-Undang Stabilisasi Ekonomi Darurat 2008. Investasi tersebut dikucurkan pada bulan November 2008 dan berhasil dikembalikan pada bulan Juni 2009.[8][9] Sejumlah mantan pegawai Goldman Sachs pun pernah menempati jabatan pemerintahan. Contohnya adalah mantan Menteri Keuangan Amerika Serikat, Robert Rubin dan Henry Paulson; Menteri Keuangan Amerika Serikat saat ini, Steven Mnuchin; mantan Wakil Menteri Luar Negeri John C. Whitehead; mantan kepala penasehat ekonomi, Gary Cohn; Gubernur New Jersey, Phil Murphy dan mantan Gubernur New Jersey, Jon Corzine; mantan Perdana Menteri Italia, Mario Monti; mantan Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi; mantan Gubernur Bank of Canada dan Bank of England, Mark Carney; Menteri Keuangan Britania Raya, Rishi Sunak; dan mantan Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull. Selain itu, mantan pegawai Goldman juga pernah memimpin Bursa Saham New York, Bank Dunia, dan bahkan memimpin kompetitornya, seperti Citigroup dan Merrill Lynch. Hingga bulan Mei 2020, perusahaan ini menempati peringkat ke-62 dalam daftar Fortune 500.[10] Goldman Sachs terlibat dalam skandal besar dengan 1MDB dan diwajibkan membayar denda sesuai FCPA, dan menjadikannya salah satu dari sepuluh pelanggaran FCPA terbesar hingga tahun 2021.[11] SejarahPendirianPerusahaan ini didirikan di New York City pada tahun 1869 oleh Marcus Goldman.[12] Pada tahun 1882, menantu Goldman, Samuel Sachs resmi bergabung ke perusahaan ini.[13][14] Pada tahun 1885, Goldman mengajak anaknya, Henry serta menantunya, Ludwig Dreyfuss untuk ikut bergabung, dan perusahaan ini pun mulai memakai nama Goldman Sachs & Co.[15] Perusahaan ini mempelopori penggunaan surat berharga komersial untuk pengusaha dan bergabung ke Bursa Saham New York (NYSE) pada tahun 1896.[16] Pada tahun 1898, modal perusahaan ini telah mencapai $1.6 juta.[16] Goldman resmi masuk ke pasar penawaran umum perdana pada tahun 1906 saat mereka membawa Sears, Roebuck and Company melantai di bursa saham.[16] Kesepakatan tersebut dimungkinkan oleh hubungan pertemanan antara Henry Goldman dengan Julius Rosenwald, seorang pemilik Sears.[16] Penawaran umum perdana lain yang kemudian ditangani oleh Goldman Sachs antara lain F. W. Woolworth dan Continental Can.[16] Pada tahun 1912, Henry S. Bowers menjadi orang pertama dari luar keluarga Goldman dan Sachs yang menjadi mitra di perusahaan ini dan berhak mendapat deviden.[16] Pada tahun 1917, di bawah tekanan dari mitra lain di Goldman Sachs akibat pandangannya yang pro-Jerman, Henry Goldman pun mengundurkan diri.[16] Keluarga Sachs pun mengendalikan perusahaan ini sendirian hingga Waddill Catchings bergabung ke perusahaan ini pada tahun 1918.[16] Pada tanggal 4 Desember 1928, perusahaan ini meluncurkan Goldman Sachs Trading Corp, sebuah reksa dana tertutup.[17] Reksa dana tersebut pun gagal selama Keruntuhan Wall Street 1929, di tengah tuduhan bahwa Goldman Sachs telah terlibat dalam manipulasi harga saham dan insider trading.[16] Pertengahan abad ke-20Pada tahun 1930, perusahaan ini memecat Catchings, dan Sidney Weinberg pun menggantikannya sebagai mitra senior dan menggeser fokus Goldman Sachs dari perdagangan ke bank investasi.[16] Tindakan Weinberg pun membantu mengembalikan sejumlah reputasi Goldman Sachs yang sebelumnya hancur. Di bawah kepemimpinan Weinberg, Goldman menjadi penasehat utama untuk penawaran umum perdana Ford Motor Company pada tahun 1956, sebuah pencapaian besar di Wall Street pada saat itu. Di bawah kepemimpinan Weinberg, perusahaan ini juga membentuk divisi riset investasi dan departemen obligasi pemerintah daerah, serta menjadi inovator di bidang arbitrase risiko.[16] Pada dekade 1950-an, Gus Levy bergabung ke perusahaan ini sebagai pedagang sekuritas, di saat dua kekuatan sedang berebut supremasi, yakni bank investasi dan perdagangan sekuritas. Levy merupakan pelopor di bidang perdagangan blok dan Goldman Sachs pun memunculkan tren tersebut di bawah bimbingannya. Akibat pengaruh Weinberg yang sangat kuat, perusahaan ini kemudian membentuk divisi bank investasi pada tahun 1956 sebagai bagian dari upaya untuk menggeser fokus dari Weinberg.[16] Pada tahun 1969, Levy mengambil alih peran Weinberg sebagai mitra senior dan membangun kembali waralaba perdagangan Goldman Sachs.[18] Levy terkenal menciptakan filosofi Goldman untuk menjadi "rakus jangka panjang," yang menyiratkan bahwa selama uang dapat dihasilkan dalam jangka panjang, maka kerugian jangka pendek dapat dimaklumi. Pada saat yang sama, mitra menginvestasikan kembali hampir semua pendapatannya di Goldman Sachs.[19] Pada tahun yang sama, Weinberg mengundurkan diri dari Goldman Sachs.[butuh rujukan] Krisis keuangan untuk perusahaan ini kembali terjadi pada tahun 1970, saat Penn Central Transportation Company bangkrut dengan outstanding surat berharga komersial lebih dari $80 juta, yang sebagian besar diterbitkan melalui Goldman Sachs. Kebangkrutan tersebut sangat besar, dan sejumlah tuntutan hukum, terutama dari SEC, pun mengancam modal, keberlangsungan, dan reputasi perusahaan ini.[20] Kebangkrutan tersebut juga membuat diadakannya pemeringkatan kredit untuk tiap penerbit surat berharga komersial oleh sejumlah penyedia jasa pemeringkatan kredit.[21] Di bawah kepemimpinan mitra senior Stanley R. Miller, perusahaan ini membuka kantor internasional pertamanya di London pada tahun 1970 serta membentuk divisi kekayaan swasta dan divisi pendapatan tetap pada tahun 1972.[22][butuh rujukan] Goldman Sachs juga mempelopori strategi "ksatria putih" pada tahun 1974 dalam upayanya untuk mempertahankan Electric Storage Battery dari tawaran pengambilalihan paksa dari International Nickel dan kompetitornya, Morgan Stanley.[23] John L. Weinberg (anak Sidney Weinberg), dan John C. Whitehead kemudian bersama-sama menjadi mitra senior pada tahun 1976, dan kembali menekankan kepemimpinan bersama atas perusahaan ini. Salah satu inisiatif mereka adalah menetapkan empat belas prinsip bisnis yang diklaim masih diterapkan hingga saat ini.[24] Referensi
Bacaan lebih lanjut
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Goldman Sachs.
|