Infeksi parvovirus anjing (Canine Parvovirus/CPV) pada umumnya terjadi pada hewan muda, walau dapat juga terjadi pada hewan yang lebih tua. Parvovirus telah berevolusi menjadi berbagai strain. Strain yang bersirkulasi di Indonesia umumnya, Bali khususnya, belum diketahui. Deoxyribose-nucleic Acid (DNA) diisolasi dari organ usus halus dan jantung dalam delapan ekor anjing yang diduga terinfeksi CPV dan diamplifikasi dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) menggunakan primer yang telah dipublikasi untuk memperbanyak VP2. Hasil PCR disekuensing. Sekuen yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan program MEGA5. Variasi genetik ditentukan dari analisis situs polimorfik dengan menyetarakan sekuens standar yang tersedia di GenBank. Tujuh dari delapan produk PCR berhasil disekuensing dan terbaca dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa virus CPV yang bersirkulasi di Bali adalah homogen serta mempunyai sekuens yang mirip strain S5. Satu virus berbeda dengan virus lainnya yaitu mengalami substitusi G menjadi R pada asam amino nomor 370 gen VP2. Kajian lebih lanjut diperlukan untuk klarifikasi strain yangbersirkulasi di Bali.