Padi sawah (Oriza sativa L) merupakan salah satu tumbuhan yang menghasilkan sumber pangan pokok bagi masyarakat Indonesia. Keberhasilakn usaha peningkatan produksi padi sawah sangat bergantung pada daya dukung dan kemampuan petani sebagai pengelola usaha tani, antara lain menyediaan modal, tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki petani serta luas kepemilikan lahan garapan yang dikelola petani. Kendala dalam peningkatan produksi tanaman padi antara lain serangan hama dan penyakit tanaman yang menyerang tanaman sejak dipersemaian sampai menjelang panen. serangan hama dan penyakit ini dapat mengurangi hasil produksi baik kalitas maupun kuantitas sampai mengakibatkan kegagalan panen. Oleh karena itu upaya pengendalian serangan hama dan penyakit perlu mendapat perhatian yang serius agar produksi dapat dipertahankan dan petani memperoleh keuntungan dalam mengelola usahanya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usahatani dengan penerapan PHT mengeluarkan biaya total sebesar R. 5.276.930,60,- per hektar dan menghasilkan penerimaan Rp. 8.050.900,53,- per hentar , sehingga diperoleh keuntungan sebesar Rp. 2.773.969,93,- per hektar. Adapun tingkat efisiensi usahatani yang menerapkan PHT tingkat efisiensinya (RC) sebesar 1,53. Begitu pula dilihat dari kelayakan usahanya (renatabilitas) memperoleh 52,57 lebih tinggi dari bunga bank sebesar 6 persen per musim. Hal ini menunjukkan usahatani yang menerapkan PHT dalam usahanya layak untuk dikembangkan.