AbstrakPermasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil pengembangan anak dalam menceritakan kembali cerita/dongeng yang di dengar masih belum optimal, terdapat 60% anak yang belum mampu menceritakan kembali cerita yang di dengar, dan 40% anak yang mampu mengungkapkan bahasa melalui cerita yang didengar, penyebabnya yaitu metode pembelajaran yang kurang bervariatif sehingga anak menjadi pasif. Oleh sebab itu perlu menyusun kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual, melalui model pembelajaran kooperatif picture and picture untuk membuat pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas guru, meningkatkan aktivitas siswa, dan meningkatkan hasil pengembangan bahasa siswa. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas, dengan rancangan 2 siklus 3 kali pertemuan. Setting penelitiannya di kelompok A TK Adzkia Martapura Kabupaten Banjar. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa dan LKS evaluasi untuk siswa yang diadakan pada akhir pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan skor aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama 26, pertemuan kedua 27, dan siklus II 28. Aktivitas anak pada siklus I pertemuan pertama 82,08% sangat aktif, pertemuan kedua 93,33% sangat aktif dan pada siklus II 98,33% sangat aktif. Ketuntasan klasikal pada siklus I pertemuan pertama 73,68%, pertemuan kedua 100%, dan pada siklus II ketuntasan klasikal yang diperoleh adalah 100%, Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengembangan bahasa anak dalam menceritakan kembali cerita/dongeng yang di dengar menggunakan modelpicture and pictrue pada kelompok A TK Adzkia Martapura Kabupaten Banjar meningkat. Disarankan kepada guru agar menggunakan model pembelajaran picture and picture sebagai salah satu alternative upaya meningkatkan proses pengembangan bahasa anak TK secara optimal.Kata Kunci: kemampuan bahasa, cerita/dongeng, model picture and picture.