Semakin padatnya kendaraan bermotor di jalan-jalan protokol akan berdampak pada semakin tingginya tingkat pencemaran udara di suatu wilayah. Permasalahan yang dihadapi Kota Semarang adalah semakin padatnya kendaraan bermotor yang nantinya berdampak pada menurunnya kualitas udara. Tujuan penelitain ini adalah untuk mengetahui tingkat kualitas udara di jalan-jalan protokol Kota Semarang dan mengetahui kualitas dan kuantitas penghijauan di jalan-jalan protokol Kota Semarang terkait dengan kualitas udara. Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah : kualitas udara yang terdiri dari suhu, kelembaban, pencahayaan, kebisingan, kecepatan angin, arah angin dominan, Kadar NO2, SO2, TSP (debu), Pb, CO, H2S dan NH3 pada masing-masing stasiun penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas udara di Kota Semarang sudah cukup mengkhawatirkan, hal ini dipandang dari kadar CO yang relatif tinggi. Dari 5 setasiun penelitian, 3 setasiun yaitu: Kalibanteng (20.610), Pemuda (17.175) dan Setyabudi (15.343) menunjukkan kadar CO di atas ambang batas yang sudah ditentukan (15.000). Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah, tingkat kualitas udara di jalan protokol Kota Semarang masih berada dibawah ambang batas yang ditentukan, tetapi sudah harus mendapat perhatian yang serius.