Remaja merupakan kelompok wanita usia subur yang rentan menderita premenstrual syndrome (PMS). Daun kelor (Moringa oleifera Lam) mengandung komponen fitokimia dan bermanfaat sebagai antioksidan, antiinflamasi serta analgesik yang berpotensi menghambat prostaglandin dan aktivitas reseptor pusat nyeri. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemberian kapsul tepung daun kelor terhadap PMS pada remaja. Penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan randomized pre-post control study. Sebanyak 446 subyek remaja diskrining kemudian dipilih sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 28 subyek yang kemudian dibagi secara random menjadi dua kelompok, yakni kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji ANOVA dan independent t-test. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap karakteristik subyek kontrol dan perlakuan sebelum diberikan intervensi kecuali pada karakteristik usia (p=0,038). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rerata penurunan skor PMS (p>0,05) sebelum dan setelah intervensi pada kelompok kontrol. Namun, terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rerata skor penurunan keluhan PMS pada kelompok perlakuan (p<0,05). Hasil independent t-test menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) terhadap rerata penurunan skor keluhan PMS antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kapsul tepung daun kelor dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menurunkan keluhan PMS.