STUDI KOMPARASI SIFAT CREEP TAHAP SEKUNDER PADA LOGAM INDUK DAN LOGAM LAS-LASAN SA516 Gr.70. Sifat atau perilaku creep dari suatu bahan sangat penting terutama untuk digunakan dalam analisa integritas struktur pada komponen reaktor yang beroperasi pada temperatur tinggi. Bahan SA516 Gr.70 adalah jenis baja karbon rendah yang digunakan sebagai bahan bejana tekan HTR-10. Salah satu fokus penelitian pada komponen ini adalah penelitian ter- hadap sifat creep bahan khususnya pada sambungan las-lasannya. Pada penelitian ini dilakukan pen- gujian creep pada temperatur 450 °C dan tegangan konstan 100 MPa. Pengujian dilakukan pada ba- han logam induk dan logam las-lasan SA516 Gr.70. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mem- peroleh sifat creep meliputi regangan creep, laju regangan creep, model patahan, dan creep cavity. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengujian accelerated dan interrupted creep sampai tahap akhir creep sekunder. Hasil pengujian creep sampai tahap akhir sekunder untuk logam induk dicapai setelah diuji creep selama ± 12.800,6 jam adalah diperoleh regangan creep 0,0633 (mm/mm) dan laju regangan creep nya 4,95 x 10-6 (mm/mm/jam). Untuk logam las-lasan tahap akhir sekunder dicapai setelah diuji creep selama ± 11.400,6 jam adalah diperoleh regangan creep 0,0630 (mm/mm) dan laju regangan creep nya 5,53 x 10-6 (mm/mm/jam). Model bidang patahannya bersifat ulet dan creep cavity belum jelas terlihat. Disimpulkan bahwa antara logam induk dengan logam las- lasan SA516 Gr.70 yang dilakukan pengujian creep pada temperatur 450 °C dan tegangan konstan 100 MPa sampai pengujian mencapai tahap akhir creep sekunder, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan dalam aspek perilaku creep untuk keduanya. Kata kunci: creep tahap sekunder, laju creep, creep cavity, SA516 Gr.70,Â