Salah satu metode Enhanced Oil Recovery adalah injeksi busa.Metode inidilakukan dengan tujuan menurunkan mobility fluida pendorong sekaligus menurunkantegangan permukaan minyak, sehingga minyak yang menempel pada batuan dapatterbawa oleh busa yang diinjeksikan.Dari banyak faktor yang mempengaruhi berhasil atautidaknya injeksi busa, salah satunya yaitu kestabilan busa yang diinjeksikan.Kestabilanbusa dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adalah konsentrasi surfaktan,temperatur, dan jenis elektrolit yang ada di dalam fluida formasi.Penelitian kestabilan busa dilakukan dengan alat Durability Meter danmenggunakan surfaktan X pada saat adanya minyak dan tanpa minyak. Selain kestabilanbusa, sifat fisik seperti densitas, specific gravity, viskositas, dan tegangan permukaanjuga diukur pada 5 jenis konsentrasi surfaktan, 6 jenis brine, dan 3 temperatur.Dari hasilpenelitian yang dilakukan di laboratorium, kenaikan temperatur menurunkan kestabilanbusanya, penambahan garam NaCl dan MgCl2 juga turut menurunkan kestabilanbusanya, serta penambahan konsentrasi surfaktan cenderung meningkatkan kestabilanbusa, dan adanya penambahan minyak pada busa dari surfaktan X ini membuat busalebih stabil dibandingkan dengan keadaan busa tanpa adanya minyak.