Red oncom and black oncom are West Java traditional fermente food products. These are fermentation products by mold named neurospora sitophila dan rhizopus oligosporus. Both species of mold are visually exotic when viewed under a microscope. The lines in neurospora sitophila look like decorative background in a motif. Tendrils-like sporangiophore and flower-like sporangium in rhizopus oligosporus are similar to elements usually found in ornament. Applying these two microorganisms to elements of batik is an effort to create something new that can enrich the treasury of Indramayu batik motifs. Indramayu batik motif style is used as a rhythmic stylization medium because it is more dynamic and open to foreign influence than batik motifs from other regions.Keywords: Oncom, West Java, Batik Style, Indramayu________________________________________________________________Oncom Merah dan oncom hitam adalah makanan olahan khas Jawa Barat. Makanan ini adalah produk fermentasi yang dilakukan oleh sejenis kapang. Kapang tersebut dalam biological name disebut neurospora sitophila dan rhizopus oligosporus. Kedua jamur tersebut punya daya tarik eksotik jika dilihat melalui miskroskop, guratan-guratan dalam spora neurospora sitophila mirip isen-isen pengisi dalam sebuah motif. Sporangiophore yang mirip sulur-suluran, serta sporangium mirip bunga-bungaan yang ada pada rhizopus oligosporus mempunyai kemiripan sering kita dijumpai dalam unsur-unsur ornamen. Pengaplikasian kedua jasad renik ke dalam unsur batik merupakan salah satu usaha kreasi untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan demikian akan memperkaya khazanah motif batik Indramayu dari beragam motif batik yang sudah ada. Penggunaan langgam batik Indramayu dimaksudkan sebagai wadah stilisasi ritmik. Ini dimungkinkan batik Indramayu lebih dinamis dan terbuka dalam menerima pengaruh (open Influence) di banding dengan motif batik dari daerah lain.Kata Kunci: Oncom, Jawa Barat, Langgam Batik, Indramayu