Sabu Raijua merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan angka pertumbuhan penduduk yang tinggi dan curah hujan yang rendah sehingga menyebabkan munculnya masalah kebutuhan pangan. Untuk itu pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai membangun beberapa daerah irigasi di Kabupaten Sabu Raijua. Salah satu daerah irigasi yang ada adalah Daerah Irigasi Lokopehapo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola tanam pada Daerah Irigasi Lokopehapo yang efisien sesuai dengan keseimbangan air yang terjadi antara debit andalan dan kebutuhan air irigasi. Besar debit andalan dihitung berdasarkan Metode DR F. J.Mock sesuai kondisi tahun basah (R20) sebesar 0-1,76 m3/det, tahun normal (R50) sebesar 0-1,10 m3/det, tahun kering (R80) sebesar 0-0,47 m3/det. Besar kebutuhan air irigasi dihitung kondisi tahun basah (R20) sebesar 0-0,40 m3/det, tahun normal (R50) sebesar 0-0,43 m3/det, tahun kering (R80) sebesar 0-0,47 m3/det. Besar neraca air dihitung berdasarkan selisih antara debit andalan. Hasil dari penelitian ini adalah untuk tahun basah pola tanam yang sesuai adalah padi-palawija, untuk tahun normal padi-palawija, dan untuk kering padi-palawija.Sabu Raijua is one of the district in East Nusa Tenggara Province withhigh number of population growth and low volume of rainfall raise problem in foods needs.Therefore, central government through River Region Office build several irigation region in Sabu Raijua District. One of the irigation region that was built is Lokopehapo Irigation Region. This research aims to know cropping pattern in Lokopehapo Irigation Region which is efficient in accordance with water balance between mainstay debit and irrigation water needs. Mainstay debit number counted based on DR F. J. Mock method corresponding to condition of wet year (R20) 0-1,76, normal year (R50) 0-1,1 m3/det, dry year (R80) 0-0,47 m3/det. Irrigation water needs number counted corresponding to condition of wet year (R20) 0-40 m3/det, normal year (R50) 0-0,43 m3/det, dry year (R80) 0-0,47 m3/det.Water balance number counted by difference between mainstay debut and irrigation water needs.Result of this researche is that for wet year the appropriate cropping pattern is paddy/rice-palawija, for normal year paddy/rice-palawija, and for dry year paddy/rice-palawija.