Pemanfaatan limbah rumen sapi sebagai pupuk organik cair diharapkan dapat membantu masyarakat dalam bercocok tanam khususnya hijauan pakan ternak. Kandungan pupuk organik cair fermentasi rumen sapi memiliki kandungan organik yang cukup baik. Penelitian ini dilakukan di desa Bandar Klipah pasar 10, Kecamatan Tembung, Kabupaten Deli Serdang pada bulan     Juni - November 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 5 ulangan. Perlakuan menggunakan pupuk organik cair fermentasi rumen sapi (ml/plot) yang terdiri dari P0 : kontrol (tanpa pupuk cair), P1 : 50 ml/plot, P2 : 100 ml/plot, dan P3 : 150 ml/plot. Peubah yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan, produksi segar, bahan kering, dan Serapan N. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan dosis pemupukan berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap tinggi dan produksi segar, dan tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap produksi bahan kering, jumlah anakan dan serapan N tanaman rumput gajah (Pennisetum purpureum). Perlakuan P3 dengan dosis pupuk 150 ml dapat meningkatkan produksi tinggi tanaman (124.40 cm), produksi segar (86.54 g/polybag), produksi kering (32.46 g/plot), jumlah anakan (5.87), dan serapan N (1,99 g/plot) dibanding perlakuan lainnya. Produksi cenderung meningkat seiring peningkatan dosis pupuk organik cair fermentasi rumen sapi. Disimpulkan bahwa pemberian pupuk organik cair fermentasi rumen sapi dapat meningkatkan produksi pada rumput gajah (Pennisetum purpureum).