Latar Belakang: Salah satu sasaran pembangunan kesehatan adalah lingkungan sehat, termasuk lingkungan rumah sakit. Rumah sakit sebagai tempat perawatan dan penyembuhan pasien, ternyata rentan terjadi infeksi penyakit, seperti yang terjadi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Hasanuddin (RSGM Unhas). Kualitas lingkungan di rumah sakit menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan, karena beberapa cara transmisi kuman penyebab infeksi dapat terjadi melalui droplet, airborne maupun kontak langsung. Penyebaran infeksi nosokomial di rumah sakit dapat terjadi pada fasilitas di rumah sakit seperti pada ruang rawat inap dan unit gawat darurat (UGD). Oleh karena itu, perlu diteliti jenis dan jumlah kuman udara di lingkungan RSGM Unhas. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sebagaimana angka dan jenis kuman udara memenuhi persyaratan indeks angka kuman udara. Metode Penelitian: Penelitian bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 ruang rawat inap dan 1 ruang UGD. Pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling. Hasil: angka kuman udara di ruang rawat inap sebesar 32 CFU/m 3 udara dan di UGD sebesar 836 CFU/m 3 udara. Pada ruang rawat inap ditemukan organisme mikro Bacillus sp dan pada ruang UGD ditemukan organisme mikro Pasteurella testudinis, Staphylococcus saprophyticus, dan Pseudomonas stutzeri. Simpulan: Angka kuman udara di ruang rawat inap memenuhi persyaratan indeks angka kuman udara, sedangkan di UGD melebihi ambang batas total kuman udara yang ditetapkan. Kata Kunci: rumah sakit, infeksi, kuman, ruang rawat inap, UGD, indeks angka kuman udara