Tujuan: Membuktikan perbedaan jenis pemberian kombinasi Highly Active Antiretroviral Therapy dengan perubahan kadar CD4 dan Total Lymphocyte Count pada pasien HIV/AIDS di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Metode: Penelitian ini bersifat analitik yang dilakukan dengan rancangan studi potong lintang. Sampel diambil secara total sampling, yaitu seluruh pasien HIV/ AIDS yang berobat di RSUP Dr. Kariadi Semarang selama 2018 sampai 2019 yang memenuhi kriteria inklusi dan mendapat pengobatan salah satu dari kombinasi Highly Active Antiretroviral Therapy (HAART). Keenam jenis kombinasi HAART tersebut adalah kombinasi I (Efavirens+ Lamivudin+ Tenofovir), II (Evafirenz+ Lamivudin+Zidovudin), III(Nevirapine+ Lamivudin+ Tenofovir), IV (Lamivudine+Zidovudine+Nevirapine), V (Lamivudine+Tenofovir+Rilvipirine), VI (Tenofovir+ Rilvipirine+ Emtricitabine). Data dikumpulkan dari rekam medis pasien dan dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil:  Dari  89 pasien, didapatkan keenam kombinasi HAART tersebut memberikan efikasi yang baik berdasarkan kenaikan jumlah CD4 dan TLC rerata. Ada perbedaan kenaikan CD4 rerata yang bermakna pada pasien HIV/AIDS antara yang mendapat obat HAART kombinasi I (p  = 0,038), II (p = 0,034), IV (p  = 0,001), V (p  = 0,040), VI (p  = 0,006). Pada Total Lymphocyte Count  (TLC) didapatkan perbedaan kenaikan rerata (p< 0,05) pada  semua  kombinasi HAART. Simpulan: Tidak ada perbedaan jenis pemberian kombinasi Highly Active Antiretroviral Therapy dengan perubahan kadar CD4 dan Total Lymphocyte Count (p> 0,05) pada pasien HIV / AIDS di RSUP Dr. Kariadi Semarang.Kata kunci: CD4, highly active antiretroviral therapy, ODHA, total lymphocyte count