Kecemasan muncul dari antisipasi potensi bahaya, cemas bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi, dan cemas akan ketidakmampuan diri untuk menghadapi masalah itu. Gangguan kecemasan sering dianggap bukan luka yang nyata. Namun sebaliknya, gangguan ini nyata adanya dan sering menghambat seseorang dalam kesehariannya. Salah satu penanganannya adalah dengan terapi, dimana psikiater duduk bersama pasien dengan nyaman dan membicarakan mengenai kecemasan itu sendiri. Dari situlah lahir ide animasi pendek “ANGST”. Cerita disampaikan dengan balutan semiotika sehingga selain sebagai hiburan yang menarik, juga dapat memberikan pesan. Film animasi pendek dengan genre drama-romance ini disajikan dalam bentuk tiga dimensi bergaya visual cell-shading. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi lapangan dengan wawancara dan studi literatur. Hasil akhir yang dicapai adalah sebuah film animasi pendek yang menghibur dan mengandung nilai yang dapat diambil hikmahnya.