Kegiatan penelitian dilaksanakan di Divisi IV Gurach Batu Estate PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk Asahan, Sumatera Utara sejak Februari 2016 sampai Juni 2016. Tujuan pelaksanaan penelitian adalah mempelajari dan melakukan kegiatan penyadapan karet untuk meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial secara langsung di lapangan. Penyadapan adalah kegiatan utama pada perkebunan karet, maka harus dilakukan dengan manajemen yang baik. Penyadapan di GBE masih belum sesuai dengan standar perusahaan namun masih dalam rentang yang dapat ditoleransi. Rata-rata ketebalan pemakaian kulit sadap ada frekuensi sadap d/4 dan d/3 adalah 1.3 mm dan 1.6 mm. Rata–rata kedalaman irisan sadap pada sadapan d/4 adalah 2.5 mm dan pada sadapan d/3 0.9 mm. Produksi latek yang didapatkan oleh penyadap kelas A lebih banyak dibanding kelas B, dan pemakaian kulit oleh kelas A lebih sedikit dibanding kelas B. Kecepatan menyadap kelas A dan kelas B tidak berbeda nyata yaitu sekitar 16.17 detik pohon-1 dan 17.97 detik pohon-1. Aplikasi zat stimulan yang dilakukan di Divisi IV GBE telah sesuai dengan aturan dan standar perusahaan. Persentase serangan KAS pada klon RRIM 921, PB 260 dan IRR 118 adalah 6.6%, 7.5%, dan 5.75%. Sebaiknya dilakukan penanganan yang lebih serius terhadap serangan KAS di GBE karena tingkat serangan tergolong tinggi. Pengawasan sadapan pada panel B sebaiknya lebih diperhatikan.Â