ABSTRACTMangosteen is the largest exported fresh fruit from Indonesia, but only 20% of the total production can be exported due to low quality. Yellow latex or gamboge disorder is the main cause of low quality mangosteen fruit. This  study aimed  to  control  the  yellow  latex  of  the  mangosteen  fruit  by  using  drip irrigation  and  calcium fertilization. The study was conducted at farmer’s mangosteen garden in Munduk Bestala village, Seririt Subdistrict, Buleleng Regency, from February to November 2009. The research was arranged as split plot design which  consisted  of  two  factors  in  a  randomized  block  design. The  main  treatments  were  two  levels  of  drip irrigation:  drip  irrigation and control,  while  the  sub  plot  treatments  were  three  levels  dosage  of calcium  or gypsum:  0,  3,  and  6  kg  gypsum  tree-1.  The  experiment was replicated  nine  times.  The  result  of  experiment indicated that interaction between drip irrigation and gypsum dosage has no significant different on yellow latex of mangosteen fruit. In contrast, drip irrigation decreased significantly yellow latex both  at outer fruit skin and aril.  The aril without yellow latex on drip irrigation treatment was 83.70%, whereas in control only 36.30%. Gypsum also  increases  the  percentage  of  fruit  aril  without  yellow  latex.  The highest  percentage  of  fruit  aril without yellow latex was obtained on 6 kg gypsum tree-1(70.00%), whereas the lowest  was on 0  kg  gypsum tree- 1( 54.44%).Key words: fruit quality,  Garcinia  mangostana ,  gypsum,  relative water content, sugar contentABSTRAKManggis merupakan buah yang terbesar diekspor oleh Indonesia, namun hanya 20% dari total produksi dapat diekspor dikarenakan  kualitas  yang rendah. Getah  kuning  atau  gambode  disorder  merupakan penyebab utama rendahnya  kualitas  buah  manggis.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk mengendalikan  getah  kuning  pada tanaman  manggis  menggunakan  irigasi tetes  dan  pemupukan  kalsium.  Penelitian  ini  dilaksanakan  di kebun manggis milik petani di desa Munduk Bestala, kecamatan Seririt, kabupaten Buleleng dari bulan Februari sampai November 2009. Penelitian disusun dalam rancangan petak terbagi dengan dua faktor dalam rancangan kelompok teracak. Perlakuan petak utama adalah dua tingkat irigasi tetes: irigasi tetes dan kontrol, sedangkan perlakuan anak petak  adalah  tiga  dosis pemupukan  kalsium  atau  gipsum:  0,  3,  dan  6  kg  gipsum  pohon- 1. Percobaan  diulang sebanyak sembilan kali. Hasil mengindikasikan tidak ada pengaruh nyata interaksi antara irigasi tetes dan dosis gipsum  terhadap getah kuning. Sebaliknya, irigasi tetes secara nyata mengurangi getah kuning  baik pada bagian luar kulit dan bagian daging buah. Daging buah tanpa getah kuning pada irigasi tetes adalah sebanyak 83.7%, sedangkan pada perlakuan kontrol hanya 36.30%. Gipsum juga meningkatkan persentasi daging buah tanpa getah kuning.  Persentase  tertinggi  daging  buah  tanpa  getah  kuning diperoleh  pada  perlakuan  6  kg  gipsum  pohon-1(70.00%), sedangkan persentase terendah diperoleh pada perlakuan 0 kg gipsum  pohon-1(54.44%).Kata kunci: Garcinia mangostana, gipsum, kandungan air relatif, kandungan gula, kualitas buah