Kawista (Feronia limonia) merupakan tanaman suku jeruk-jerukan (Rutaceae) berpotensi sebagai tanaman obat. Menurut penelitian yang pernah dilaksanakan, buah kawista baru diolah menjadi sirup, dodol, selai dan madumongso. Semakin meningkatnya perhatian terhadap pengaruh makanan dan minuman terhadap kesehatan, memicu berkembangnya produk kesehatan dengan pemanfaatan bahan alami. Berdasarkan manfaat buah kawista, penelitian bertujuan untuk mengembangkan produk sirup buah kawista sebagai minuman probiotik dengan pemanfaatan bakteri indigenous genus Lactobacillus yang diisolasi dari buah kawista. Pembuatan minuman probiotik kawista diawali dengan pembuatan sirup dengan metode maserasi. Bakteri indigenous diisiolasi dari kulit luar, kulit dalam dan sirup buah kawista dengan teknik pengenceran bertingkat. Isolasi dilakukan pada media NA yang dimodifikasi dengan sirup kawista. Sebanyak 35 isolat bakteri yang didapat diseleksi dengan pemindahan ke media MRS. Dilakukan uji metode difusi sumur untuk mengetahui aktivitas antimikroba isolat terhadap bakteri patogen pencernaan yakni Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Diamati zona bening yang terbentuk pada 3 bakteri uji sehingga didapatkan 3 isolat bakteri terpilih dengan diameter zona 15,5 mm; 17 mm dan 30,5 mm. Isolat terpilih didentifikasi dengan metode perwarnaan gram sehingga diketahui jenis bakteri adalah gram positif. Identifikasi molekuler dilakukan oleh Macrogen-Korea. Dari hasil sekuensing didapatkan spesies Lactobacillus paracasei strain FT179 sebagai isolat fermentasi. Dilakukan pembuatan kurva baku dan kurva tumbuh untuk mengetahui pertumbuhan optimal sebagai acuan pembuatan starter. Waktu pertumbuhan optimum Lactobacillus paracasei didapatkan pada jam ke 12.