Pembangunan infrastruktur transportasi jalan yang telah ditargetkan dalam program MP3EI diarahkan sebagai penghubung bagi titik-titik pusat lokasi potensial sumber daya alam. Pembangunan infrastruktur akan berpengaruh terhadap pergerakan orang dan barang utamanya pada transportasi jalan. Penelitian ini akan menganalisis dampak pergerakan yang ditimbulkan berupa bangkitan dan tarikan akan berpengaruh terhadap ketersediaan sarana dan prasanan transportasi jalan di Papua dan Papua Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linear. Hasil berupa pemodelan digunakan untuk memprediksi kebutuhan dan ketersediaan sarana dan prasarana transportasi jalan. Dari hasil penelitian pemodelan untuk angkutan orang adalah Y=516.623+0.021(penduduk)+l.01xl05(investasi)+O.l(panjang jalan)+0.007 (kendaraan) sedang untuk angkutan barang adalah Y=12393.84+0.073(penduduk)+7.79xl0ยท5(investasi). Pertumbuhan pergerakan dengan adanya program MP3EI yang didukung pembangunan jalan di Kabupaten Merauke sepanjang 511,4 km dengan investasi sebesar Rp 2.198 M dan Kabupaten Timika sepanjang 427,7 km dengan investasi Rp 3.171 M adalah 96%. Indeks aksesibilitas dan mobilitas dengan dan tanpa MP3EI masih dalam kategori sangat rendah. Ketersediaan sarana dengan kebutuhan AKDP yang ada di Papua dan Papua Barat adalah 130%, yang berarti bahwa jumlah armada saat ini pada umumnya melebihi kebutuhan yang ada. Namun dengan adanya program MP3EI maka kelebihan armada tersebut dapat dimaksimalkan sehingga mengurangi devisiasi kebutuhan dan ketersediaan sarana menjadi rata-rata 14%. Proyeksi pertumbuhan pergerakan angkutan barang adalah sebesar 85% jika dibandingkan dengan pergerakan barang tanpa adanya program MP3EI.