Sesuai dengan Kepmendiknas nomer 232/U/2000, kurikulum pendidikan diploma kebidanan terdiri  dari 40 % teori dan 60 % praktik, sehingga proporsi praktik lebih banyak. Sistem pembelajaran praktik klinik kebidanan yang selama ini berjalan terbukti belum mampu meningkatkan keterampilan klinik mahasiswa untuk itu diperlukan pengelolaan pembelajaran praktik klinik yang efektif dan efisien. Sejumlah penelitian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara mentoring dengan pengembangan karir, pengembangan keterampilan, serta memberikan nilai tambah pada pelaksanaan rencana ekuitas. Tujuan penelitian ini adalah penerapan sistem mentor pada pendidikan kebidanan dapat meningkatkan keterampilan klinik mahasiswa. Metode Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan penelitian quasi experiment dengan post test only control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling dengan subjek penelitian mahasiswa Akbid Muhammadiyah Cirebon yang mengikuti PKK I gelombang I, berjumlah 34 orang, pembimbing klinik 11 orang, pembimbing akademik sebanyak 8 orang, sehingga total sampel berjumlah 53 orang. Analisis kesetaraan responden dilakukan dengan uji chi-kuadrat, analisis bivariabel dengan uji Mann Whitney untuk menilai perbedaan penilaian terhadap sistem mentor dan sistem koordinator, uji t untuk menilai perbedaan keterampilan mahasiswa, dan analisis multivariabel dengan regresi logistik untuk menilai pengaruh penerapan sistem mentor terhadap pencapaian keterampilan klinik mahasiswa.Hasil penelitian keterampilan mahasiswa dalam asuhan persalinan dengan nilai rata-rata lebih tinggi pada sistem mentor 77,76 dibandingkan sistem koordinator dengan nilai rata-rata 68,94 (p<0,001). Variabel sistem mentor mempunyai pengaruh yang paling signifikan terhadap pencapaian keterampilan klinik dengan nilai RR 28,433. Simpulan hasil penelitian, sistem mentor dinilai lebih baik dalam pencapaian keterampilan klinik mahasiswa. Sistem mentor berpengaruh 28 kali terhadap pencapaian keterampilan klinik mahasiswa.