Rumah tangga atau keluarga merupakan tempat anak-anak untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan serta memenuhi gizi mereka, guna menciptakan kualitas sumber daya manusia unggul dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Negara yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor karakteristik sosial ekonomi rumah tangga, keragaman makanan, dan lingkungan hidup serta pengaruhnya terhadap status gizi balita di Indonesia. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dan menggunakan data sekunder dari Indonesia Family Live Survey (IFLS) gelombang 5 (IFLS5). IFLS merupakan survei longitudinal dari sampel acak sekitar 83% penduduk di Indonesia pada tahun 1993. Sampel dalam penelitian ini adalah anak berusia 0-60 bulan (balita) yang berjumlah 4.670 balita. Metode penelitian menggunakan Model Regresi Multinomial Logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi balita dipengaruhi oleh pendapatan keluarga, pendidikan ibu, jenis kelamin balita, wilayah tempat tinggal, akses pada air minum dan sanitasi yang baik. Kesimpulannya adalah pendidikan ibu sangat berpengaruh signifikan terhadap tiga status gizi balita, yaitu gizi buruk, gizi kurang, maupun gizi lebih.