Pendidikan bukan hanya mengajarkan memahami materi tetapi namun juga pembentukan sikap dan media dalam melestarikan kebudayaan daerah. Penanaman kearifan lokal penting diterapkan karena sebagai sarana bagi peserta didik untuk lebih mengerti dan mencintai budaya yang dimilikinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan naratif. Informan dalam penelitian ini adalah guru sejarah dan peserta didik  SMA Negeri 1 Pamotan. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Teknik analisis data dengan analisis interaksi yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan 1) penanaman kearifan lokal dalam pembelajaran sejarah guru hanya mengembangkan sendiri pembelajaran yang berkaitan dengan kebudayaan daerah. Penanaman kearifan lokal cenderung pada kegiatan sekolah diluar pembelajaran 2) implementasi nilai-nilai kearifan lokal yang dilakukan oleh peserta didik sudah berjalan dengan baik. Nilai-nilai kearifan lokal meliputi etika, estetika, religius, dan sosial. Kata Kunci: nilai, kearifan lokal, pembelajaran sejarah