Anggrek merupakan salah satu tanaman yang memiliki bentuk yang indah dengan warna yang beragam. Pemuliaan anggrek, khusunya Dendrobium dan Phalaenopsis sebagian besar dilakukan melalui biji, sehingga waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama dan anakan yang dihasilkan memiliki sifat yang tidak sama dengan induk. Agar mendapatkan hasil yang lebih seragam dan waktu yang lebih cepat, diperlukan upaya lain dalam pemuliaannya, antara lain melalui embriogenesis somatik, yaitu perbanyakan melalui pembentukan embrio dari sel somatik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi zat pengatur tumbuh yang paling tepat untuk induksi embrio somatik pada anggrek Dendrobium dan Phalaenopsis. Metode yang digunakan adalah induksi embrio somatik dari ujung akar, daun dan nodus tangkai bunga. Parameter yang diamati adalah embrio somatik yang terbentuk dari kombinasi zat pengatur tumbuh yang digunakan. Hasil yang didapat pada induksi embrio somatik adalah pada media MS (Murashige dan Skoog) dengan penambahan zat pengatur tumbuh auksin (IAA, IBA, NAA, dan 2,4-D) dan sitokinin (BAP dan TDZ) dengan kombinasi yang sesuai, embrio somatik dapat berkembang dengan baik menjadi plantlet.