Kayu gelam (Melaleuca sp) merupakan kayu yang tumbuh di rawa gambut dengan karakteristik kulit kayunya yang mengelupas. Kulit kayu gelam yang berlapis-lapis dan mengelupas tidak memiliki nilai fungsi dan jual sehingga tidak dimanfaatkan. Berdasarkan hal tersebut, dilihat potensi untuk memanfaatkan kulit kayu gelam yang tidak terpakai sebagai material untuk pembuatan produk fesyen aksesori wanita. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode action research yaitu dengan teknik eksperimen dimana subjek yaitu kulit kayu gelam akan diberi perlakuan (treatment) sehingga akan didapat karakter material yang diinginkan. Terdapat 2 alternatif proses eksperimen yang dilakukan yaitu Proses Penghancuran dan Proses Penguatan Tekstur, dimana dari dua proses tersebut menghasilkan dua karakteristik yang berbeda. Pada proses Penghancuran, kulit kayu gelam melewati tahapan pelunakkan, penghalusan, pewarnaan, dan pengeringan. Sedangkan pada proses Penguatan Tekstur, kulit kayu gelam melewati tahapan pengupasan, pembersihan serat, pembentukan lembaran, finishing, pelapisan bahan, penggabungan material, pembentukan pola, dan penggabungan pola. Kulit kayu gelam hasil eskperimen tersebut dimungkinkan untuk pembuatan produk yang memiliki bidang lebar. Hasil dari eksperimen tersebut kemudian dijadikan sebagai material pembuatan produk fesyen aksesori wanita berupa tas, dompet, phone case, dan key holder. Produk yang dibuat menerapkan konsep desain Earth Tone yang bertujuan untuk menonjolkan kesan alam dan natural yang dimiliki oleh kulit kayu gelam.