Setiap individu memiliki masa lalu yang buruk dalam hidupnya. Sebagian individu mampu belajar dan merubah masa lalu yang buruk untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan. Di sisi lain, sebagian individu menyimpan masa lalu yang buruk tersebut seperti represi terhadap suatu masalah yang tidak terselesaikan. Novel The Bruise (2008)yang di tulis oleh Magdalena Zurawski menunjukan bagaimana represi yang di alami oleh protagonis muncul kembali di masa tertentu. Penganalisaan dalam novel ini berdasarkan text-based interprestation. Protagonis dalam novel ini memperlihatkan masalah yang tidak terselesaikan dengan ibunya menjadi penyebab utama represi dalam hidupnya. Masalahnya tidak terselesaikan oleh protagonis dengan ibunya memberikan dampak terhadap karakter lain. karakter pertama yaitu dari saudara perempuan, protagonis menolak untuk berinteraksi dengan saudara perempuannya. karakter kedua yaitu dari lingkungannya, protagonis memilih menjadi siswa yang pendiam karena ada kecemasan dalam dirinya. Kemudian, setting dapat terlihat ketika terjadi penolakan oleh ibu terhadap status protagonist sebagai seorang anak laki-laki serta perlakuannnya terhadap lingkungan. Di sisi lain, setting yang mendukung membuat protagonist mencari jalan lain agar dirinya di anggap yaitu melalui menulis puisi sebagai bentuk pertahanan dirinya. Selain itu, penganalisaan unsur-unsur sastra tersebut juga dikaitkan dengan konsep Repression oleh Sigmun Freud yang mengemukakan bahwa repression adalah salah satu pertahanan diri individu untuk menolak masalah dari alam sadar manusia. Kemudian, pembahasan ini di lanjutkan dengan konsep dari Sigmun Freud the Return of the Repressed yaitu sebuah situasi dimana apa yang di tekan akan muncul kembali dalam bentuk lain. Penganalisaan novel yang berjudul The Bruise (2008) menunjukan apa yang di tekan oleh individu terhadap suatu masalah yang tidak terselesaikan muncul kembali dalam bentuk puisi  Kata Kunci: Protagonist, Repression, the Return of the Repressed, Puisi