Kemajuan teknologi dan informasi sudah menjadi tantangan dan kesempatan bagi kita saat ini. Banyak keuntungan yang didapat dari ketersediaan fasilitas digital dan nir-kabel sistem informasi ini. Akan tetapi kerugian pun tidak sedikit. Contoh nyata adalah massifnya pesan dan berita di media sosial bertaburan tanpa kontrol dan sensor. Penyampaian di media yang setiap saat bisa diakses, membuat cepatnya pesan sampai ke masyarakat. Namun akurasi berita terkadang belum tentu benar dan valid. Terbukti banyak informasi dan berita yang diputarbalikkan faktanya dan dibuat untuk kepentingan suatu kelompok secara tidak kredibel. Dalam sistem komunikasi dan informasi seperti ini disebut dengan istilah hoax. Konten dari berita seperti ini biasanya berbentuk ujaran kebencian, fitnah, provokasi dan politisasi identitas agama. Dampaknya sangat ditakutkan akan mengancam keutuhan dan kedamaian kita sebagai negara dan bangsa yang masyarakatnya majemuk dalam beragama, suku dan golongan. Tulisan ini pada dasarnya ingin berkontribusi bagi upaya-upaya menjaga keutuhan NKRI melalui penanggulangan pemberitaan bohong serta fitnah yang sudah meresahkan masyarakat dan umat. Dalam konteks ini, pendekatan agama dengan bimbingan pesan al-Qur?an dan Hadits melalui langkah-langkah yang dipaparkan,1), Al-Qur?an menganjurkan untuk selalu berkata benar dan lurus. 2), bertabayyun setiap menerima berita. 3) menghidupkan nalar positif dalam menerima berita 4), berpendapat harus dimusyawarahkan disertai bertanggung jawab, dan 5), jaminan surga bagi pelaku jujur, dapat dijadikan sebagai suatu solusi informasi dan pengetahuan bagi penyadaran maupun perlawanan budaya hoax tersebut.