Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang memberikan bantuan enam kapal Katamaran Laganbar kepada kelompok usaha bersama (KUB) yang ada di beberapa wilayah di Indonesia, namun kapal laganbar tersebut hanya menggunakan alat tangkap berupa pancing ulur dan pancing tonda karena itu penulis ingin menambahkan peralatan tangkap untuk membantu proses penangkapan ikan berupa gill net dan long line. Penambahan peralatan tangkap memerlukan perencanaan ulang dari rencana umum kapal agar tidak memperburuk performance dari kapal dan tidak menghalangi pergerakan para nelayan di atas kapal nantinya. Untuk mengecek bagaimana perbandingan performance kapal sebelum dan setelah penambahan alat tangkap penulis menggunakan beberapa software perkapalan yang terintegrasi yaitu maxsurf. Berdasarkan hasil analisa hambatan, stabilitas, dan olah gerak kapal dapat disimpulkan bahwa penambahan peralatan tangkap gill net dan long line bisa diterapkan pada kapal katamaran laganbar karena tidak terjadi perubahan yang signifikan dikarenakan berat total dari peralatan yang di tambahkan tidak terlalu besar dibandingkan berat awal kapal