Wereng coklat hingga saat ini masih merupakan masalah utama pada padi. Pengendalian dengan insektisida nabati dianggap kurang efektif, karena tidak dapat bertahan lama di lapangan. Penelitian mengenai persistensi residu insektisida nabati piretrum dan mimba pada padi telah dilakukan di rumah kaca Entomologi, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor dari bulan Januari hingga Desember 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lamanya residu insektisida nabati pada tanaman padi dengan cara mengujinya terhadap mortalitas wereng coklat. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan terdiri dari dua formula piretrum (EC); dua formula mimba (EC); kontrol positif berupa insektisida sintetis berbahan aktif karbosulfan dan kontrol negatif berupa air. Metoda yang digunakan adalah metode residu daun (Leaf Residue Method), yaitu dengan cara menyemprot tanaman padi berumur sekitar satu bulan dengan konsentrasi sesuai perlakuan yang telah ditentukan, kemudian diintroduksikan 10 ekor nimfa wereng coklat instar empat ke setiap tanaman pada hari pertama, kedua, ketiga dan keempat. Mortalitas serangga diamati pada jam pertama; ketiga; keenam; ke-24 dan ke-48 setelah introduksi. Residu insektisida nabati yang diuji masih berpengaruh terhadap mortalitas wereng coklat sampai dengan hari keempat setelah penyemprotan, walaupun efektifitasnya menurun sejalan dengan waktu. Rata-rata mortalitas pada introduksi hari pertama setelah penyemprotan berkisar antara 53-73 % dan pada introduksi hari keempat setelah penyemprotan berkisar antara 18-25 %.