Pergerakan indeks harga sektor pertanian selama lima tahun terakhir terlihat sangat fluktuatif, dan berdampak pada kinerja sektor pertanian menempati urutan paling rendah dibanding sektor-sektor lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pergerakan indeks harga saham sektor pertanian di Bursa Efek Indonesia akibat pengaruh kondisi makro ekonomi dan harga minyak kelapa sawit. Indikator makro ekonomi yang digunakan adalah BI rate, kurs Rupiah terhadap Dolar AS, jumlah uang beredar, indeks harga konsumen, serta harga minyak kelapa sawit yang menjadi faktor eksternal. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Vector Error Correction Model (VECM). Periode data adalah Januari tahun 2012 hingga Desember tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, pergerakan indeks harga saham sektor pertanian tidak dipengaruhi oleh variabel BI rate, tetapi dipengaruhi secara negatif oleh variabel indeks harga konsumen, dan dipengaruhi secara positif oleh variabel kurs Rupiah terhadap Dolar AS, jumlah uang beredar, dan harga minyak kelapa sawit. Sedangkan dalam jangka pendek variabel yang mempengaruhi pergerakan indeks harga saham sektor pertanian adalah harga minyak kelapa sawit.Â